Korban Begal Pantat di Bekasi Ragu Lapor Polisi, Ini Alasannya

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 21:33 WIB
Ilustrasi pelecehan terhadap perempuan (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kasus pelecehan seksual berupa 'begal pantat' dialami oleh seorang perempuan berinisial YD di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban mengaku ragu membuat laporan ke polisi.

"Kalau saya lapor polisi, takut keterangan saya nggak kredibel karena minim sekali yang saya tahu infonya," kata YD saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2021).

Aksi pelecehan yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Saat itu korban tengah melakukan lari pagi.

Menurut YD, tidak ada yang mencolok dalam tampilannya saat berolahraga. Saat itu dia hanya olahraga lari sambil mendengarkan musik seperti yang dilakukan orang lain pada umumnya.

"Ketika saya sampai rute (daerah) Pamahan yang banyak PT itu, di depan PT Conwood pukul 06.00 WIB tiba-tiba pantat kanan saya dipegang bapak-bapak," ujar YD.

Aksi pelecehan seksual itu berlangsung cepat. Usai melakukan aksinya, pelaku segera memacu kendaraannya untuk melarikan diri.

Terkait alasannya ragu melaporkan kasus itu ke polisi, YD merasa bukti yang dikantongi masih belum cukup. Dia pun tidak mengetahui apakah di sekitar lokasi ada CCTV.

"Kayanya nggak (lapor polisi). Saya takut laporan saya nggak kredibel. Saya nggak punya bukti apa-apa juga. Saya cuma berharap ada CCTV sekitar PT Conwood. Cuma ya mungkin emang nggak ada. Jadi mungkin ke depan saya yang mesti hati-hati dan menghindari jalan itu," terang YD.

Lebih lanjut korban mengatakan apa yang menimpanya harusnya bisa disikapi serius. Menurutnya, aksi pelecehan, khususnya pelecehan secara verbal masih kerap terjadi.

"Saya berharap ke depannya biar lebih aware aja sama hal seperti ini. Udah nggak pantes daerah Cikarang kalau terus-terusan orangnya suka catcalling dan melecehkan seperti ini," tutur YD.

YD pun berharap pihak kepolisian juga bisa meningkatkan keamanan di lokasi mengingat kasus serupa rawan kembali terjadi.

"Pengamanan dan sosialisasi masyarakat. Karena udah jengah juga tiap hari ada aja laki-laki yg catcalling, melecehkan, dan lain-lain. Harusnya kan Cikarang, apalagi Jababeka jadi tempat yang aman untuk siapapun dalam berolahraga," katanya.

Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rahmat Sujatmiko telah mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban. Meski begitu, informasi korban lewat media sosial itu tengah diselidiki.

"Yang pertama tentu kita dalami dulu informasi yang beredar seperti apa," kata Rahmat saat dihubungi.

Dia menyebut korban pun diminta untuk membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Dia memastikan pihaknya akan menyelidiki kasus itu hingga tuntas.

"Nanti kita cek korbannya, aduannya seperti apa," terang Rahmat.




(ygs/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork