Anak-anak usia 6-11 tahun sudah bisa divaksinasi usai BPOM mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA). Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan semua anak 6-11 tahun bisa dapat vaksinasi, kecuali terjadi beberapa kasus yang berat.
Dalam paparannya di Talkshow yang tayang di YouTube BNPB, dr. Piprim menjelaskan pada prinsipnya ketika kondisi tubuh anak-anak sehat tanpa adanya komorbid boleh untuk vaksinasi. Tapi, kerap ditemukan masalah pada anak-anak yaitu kelainan bawaan seperti penyakit jantung bawaan, atau penyakit bawaan lainnya.
"Hampir sebagian besar anak itu dibolehkan untuk vaksinasi COVID, kecuali beberapa kasus yang berat seperti misalkan sedang infeksi berat, sedang demam akut, sedang dirawat karena pneumonia, misalkan sedang sakit kanker, dengan pengobatan sitostatika dosis tinggi atau penyakit-penyakit yang mana terjadi penurunan imunitas," jelas dr. Piprim dikutip Senin (8/11/2021).
Meski demikian anak-anak dengan masalah kronik masih bisa diperbolehkan untuk mendapatkan vaksinasi, asalkan terkontrol dengan baik. Misalkan penyakit jantung bawaan yang terkontrol dengan baik, kemudian bisa berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan surat keterangan layak vaksinasi.
"Jadi pada prinsipnya nggak banyak ya atau sedikitlah yang nggak boleh vaksinasi nanti," kata dr. Piprim.
dr. Piprim juga menuturkan anak-anak sebenarnya menjadi kelompok yang mudah tertular dan juga penular aktif yang didapatkan dari mana saja. Sehingga dalam konteks memutus rantai COVID-19 anak-anak menjadi kelompok usia yang juga penting diperhatikan karena potensinya menjadi orang tanpa gejala (OTG). dr. Piprim pun mengimbau orang tua untuk terus melindungi anaknya dengan memberikannya vaksinasi.
Di sisi lain, orang tua juga mesti mensosialisasikan protokol kesehatan agar dilakukan oleh anak-anaknya. Misalkan, bila si anak terpaksa dibawa main keluar usahakan bermain di outdoor dan tidak bercampur dengan yang lain.
"Bisa dengan sepedaan dengan bapaknya, tetap pakai masker. Karena itu diajarin pakai masker, jadi menurut saya harus diajarkan dari kecil," ujar Dr. Piprim.
Ia pun menganjurkan para orang tua mengedukasi pentingnya vaksinasi untuk anak-anak sembari menunggu waktu vaksinasi bagi mereka. Ia pun menyambut baik rencana pemerintah yang akan memberikan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.
"Kami dari IDAI tentu saja menyambut baik akan keluarnya keputusan untuk memperluas usia vaksinasi dari yang tadinya 12-17 tahun menjadi 6-11 tahun," tutur dr. Piprim.
(prf/ega)