Perkembangan PPKM di Jawa-Bali
Pengumuman PPKM hari ini 2021 juga dihadiri oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menyampaikan perkembangan PPKM di wilayah Jawa- Bali.
"Izinkan saya kembali menyampaikan evaluasi mingguan mengenai pandemi COVID-19, khususnya wilayah Jawa-Bali," ucap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (8/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengumuman PPKM hari ini 2021, Luhut menjelaskan kasus COVID-19 di Indonesia kian terkendali. Hal itu ia dapatkan dari situasi saat ini yang terus dievaluasi setiap minggunya.
"Penerapan PPKM yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh pemerintah tiap minggunya memberikan dampak yang tetap terkendali dan terus membaik. Hal ini dapat terlihat dari situasi pandemi COVID-19 yang terus terjaga pada kondisi yang rendah," ucap Luhut.
Ada Tren Penurunan Kasus di Jawa-Bali
Luhut menjelaskan ada tren penurunan kasus di wilayah Jawa-Bali. Luhut menilai ada tren penurunan dari puncaknya. Penurunan itu mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Jul lalu.
"Kasus konfirmasi di Jawa-Bali terus mengalami penurunan dari puncaknya hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu. Selain itu Rt di Indonesia dan Jawa Bali juga masih di bawah 1 mengindikasikan terkendalinya pandemi COVID-19," tuturnya.
Dia memaparkan, Rt di Jawa berada di angka 0,93. Sedangkan di Bali mencapai 0,97. Untuk diketahui, Rt adalah effective reproduction number alias angka penambahan kasus yang terjadi di lapangan usai dilakukan intervensi melalui berbagai kebijakan dari pemerintah.
Luhut juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo. Presiden mengimbau masyarakat agar tetap waspada meski situasi saat ini sudah terkendali.
Jokowi, kata Luhut, memberikan contoh bagaimana lonjakan kasus COVID-19 di Eropa. Lonjakan itu terjadi lantaran masyarakatnya mengabaikan kebijakan pemerintah. Karena itulah, dalam pengumuman PPKM hari ini 2021 dia meminta masyarakat Indonesia agar berkaca dari Eropa dan tak abai menerapkan protokol kesehatan.
"Beliau menyampaikan bahwa kita harus betul-betul hati-hati, belajar dari pengalaman negara-negara Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
(izt/imk)