Vaksin booster rencananya akan diberikan secara gratis tahun depan. Vaksin booster ini akan diberikan setelah vaksinasi dosis kedua sudah mencapai lebih dari 50 persen.
"Kita merencanakan booster diberikan sesudah 50 persen dari penduduk Indonesia divaksin dua kali, dan hitung-hitungan ini di akhir Desember," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam raker Komisi IX DPR RI, Senin (8/11/2021).
Simak informasi di bawah ini mengenai vaksin booster yang akan diberikan tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksin Booster: Untuk Lansia-Anggota BPJS
Vaksin booster COVID-19 akan diprioritaskan bagi lansia karena mereka paling rentan terhadap paparan virus Corona. Kemudian diberikan kepada penerima bantuan iuran (PBI) BPJS jaminan kesehatan dari pemerintah.
"Rencana ke depannya kita sudah bicarakan dengan bapak presiden, pertama prioritasnya lansia dulu, karena berisiko tinggi," kata Budi
Baru selanjutnya vaksin booster akan dijual secara komersial kepada para individu. Mereka bisa memilih merek vaksin sesuai keinginannya.
"Jadi mohon maaf Bapak/Ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup nanti kita minta bayar sendiri dan itu nanti akan dibuka boleh pilih mau yang mana," lanjutnya.
Vaksin Booster: Indonesia Harus Memenuhi Syarat
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa negara-negara yang memulai booster dilakukan sesudah 50% penduduknya disuntik vaksin 2 kali. Di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada Desember.
"Dari penghitungan kami kan di akhir Desember itu mungkin 59% kita bisa capai vaksin dua kali, dan 80% sudah dapat vaksin pertama. Jadi adalah saat yang lebih proper, lebih pas untuk kita memberikan vaksin booster ke depannya," ujar Budi.
Budi mengatakan pihaknya telah membicarakan hal ini dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suntik booster vaksin ini akan dilakukan pada 2022.
Vaksin Booster: Merek Vaksin
Vaksin COVID-19 booster atau dosis ketiga di Indonesia ditargetkan dimulai pada Januari 2022. Saat ini, uji klinis tengah dilakukan untuk membandingkan pemberian merek vaksin COVID-19 booster yang sama atau berbeda dengan dosis 1 dan 2.
"Kita juga sekarang sedang melakukan uji klinis dengan teman-teman dari perguruan tinggi apakah sama atau campur. Jadi istilahnya homologus atau heterologus. Diharapkan akhir Desember ini bisa selesai," ujarnya dalam Rapat Kerja DPR RI Komisi IX bersama Menteri Kesehatan RI, Senin(8/11/2021).
"Contohnya Sinovac-Sinovac-Sinovac, dibandingkan dengan Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, dibandinkan Sinovac-Sinovac-Pfizer. Ini akan menjadi salah satu di dunia," sambung Menkes.
Setelah mengetahui tentang vaksin booster yang akan dilakukan tahun depan. Simak informasi berikut ini mengenai vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang masuk dalam anggaran tahun 2022.
Lihat Video: Jenis Vaksin Covid-19 yang Dipertimbangkan untuk Booster di Indonesia