Vaksin untuk Anak 6-11 tahun: Jenis, Interval, Kapan Mulai Disuntikkan

Vaksin untuk Anak 6-11 tahun: Jenis, Interval, Kapan Mulai Disuntikkan

Salma Rafifa Aprillya - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 13:34 WIB
Jakarta -

Vaksin untuk anak 6-11 tahun sudah mulai dipersiapkan. Baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun.

"Badan POM mendukung program vaksinasi COVID-19 dengan memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman, berkhasiat, dan bermutu, termasuk vaksin yang digunakan untuk anak-anak. Dengan demikian, saat program vaksinasi untuk anak dilaksanakan, sudah tersedia vaksin yang sesuai untuk indikasi tersebut," terang Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers.

Di masa PPKM saat ini, sejumlah pelonggaran aturan diberlakukan, salah satunya mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk pelajar. Maka dari itu, vaksin untuk anak 6-11 tahun penting untuk dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak informasi berikut ini mengenai vaksin untuk anak 6-11 tahun.

Vaksin untuk Anak 6-11 Tahun: Menggunakan Sinovac

Dilansir dari situs BPOM, sebelumnya Vaksin Sinovac disetujui BPOM sebagai indikasi pencegahan Covid-19 untuk orang berusia 12 tahun ke atas, saat ini penggunaan Vaksin Sinovac juga telah disetujui digunakan pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan perluasan indikasi ini diperoleh setelah dilakukan pembahasan dan pengkajian bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terhadap aspek khasiat dan keamanannya.

ADVERTISEMENT

"Ini menyusul pada izin penggunaan sebelumnya yaitu 12-17 tahun. Jadi sekarang penggunaan dari vaksin Sinovac bisa digunakan untuk vaksinasi anak untuk usia 6 sampai dengan 17 tahun dan tentunya dewasa. Saya kira ini suatu berita yang menggembirakan karena kami yakin sekali bahawa vaksinasi anak sangat menjadi suatu yang urgent sekarang," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers.

Aspek khasiat dan keamanan Vaksin Sinovac pada anak dinilai berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1050 anak yang menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Profil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11%, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14%.

Vaksin Untuk Anak 6-11 Tahun: Interval Suntikan

Berdasarkan BPOM serta rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun bisa diberikan dalam dosis 3ug (0,5 mL). Serta dilakukan dalam 2 kali penyuntikan.

Interval pemberian dosis pertama dengan dosis kedua adalah 4 minggu. BPOM juga menekankan bahwa aturan tersebut sudah terbukti aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

"Berdasarkan pertimbangan tersebut, Badan POM memutuskan bahwa permohonan penambahan indikasi Vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan pemberian 2 dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis) dalam interval pemberian 4 minggu, dapat diterima. Dengan persetujuan ini, maka Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun," sambungnya.

Vaksin Untuk Anak 6-11 Tahun: Mulai Disuntikkan

Vaksin untuk anak 6-11 tahun akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini akan dimulai dari kabupaten/kota yang memenuhi cakupan vaksinasi 1 telah melebihi 70 persen dan lebih dari 60 persen populasi lansia.

"Sebagaimana disampaikan Menko PMK, vaksinasi 6-11 tahun dilakukan setelah cakupan vaksinasi dosis 1 secara nasional telah melebihi 70 persen dari total sasaran target vaksinasi, dan lebih dari 60 persen populasi lansia," ujar juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (11/2/2021).

Informasi lainnya soal vaksin untuk anak 6-11 tahun dapat dicek di halaman selanjutnya.

Vaksin Untuk Anak 6-11 Tahun: Kriteria Anak yang Belum Bisa Vaksin

IDAI, merilis beberapa kondisi anak usia 6-11 tahun yang belum bisa diberikan vaksin Covid-19. Adapun kriteria anak usia 6-11 tahun yang belum bisa diberikan vaksin berdasarkan rekomendasi IDAI adalah sebagai berikut.

  1. Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
  2. Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
  3. Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
  4. Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
  5. Demam 37,50 C atau lebih.
  6. Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan.
  7. Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan.
  8. Hamil.
  9. Hipertensi tidak terkendali.
  10. Diabetes melitus tidak terkendali.
  11. Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali
Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads