Kecaman ke Konten 'Panggil Arwah' Vanessa Angel yang Tewas Kecelakaan

Round-Up

Kecaman ke Konten 'Panggil Arwah' Vanessa Angel yang Tewas Kecelakaan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 07:01 WIB
Para pelayat terus berdatangan ke makam Vanessa Angel (Nahda-detikcom)
Makam Vanessa Angel dan suaminya (Nahda/detikcom)
Jakarta -

YouTuber pembuat konten 'memanggil arwah' Vanessa Angel menjadi sorotan. YouTuber itu mendapat kecaman sana-sini akibat konten yang dibuat.

Konten 'memanggil arwah' Vanessa Angel itu diunggah oleh sebuah akun YouTube, tapi kini konten itu sudah dihapus. Pemilik akun YouTube lalu membuat klarifikasi dan minta maaf.

Lukai Sahabat Almarhumah Vanessa Angel

Konten ini melukai hati sahabat-sahabat almarhumah Vanessa Angel. Aktris Emma Warokka turut mengecam video 'panggil arwah' tersebut. Menurutnya, pembuat konten tak menghargai kepergian almarhumah Vanessa dan almarhum Febri Ardiansyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Astagfirullah, jahat banget. Itu parah banget, sih. Nggak suka banget aku kayak gitu," kata Emma saat berziarah ke makam Vanessa Angel di Taman Makam Islam Malaka, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (7/11/2021).

Ia tak mempercayai konten-konten berbau mistis tersebut. Menurut dia, sang pembuat konten telah mencampuri alam gaib.

ADVERTISEMENT

"Nggak ngertiin banget. Dan aku nggak percaya yang kayak gitu-gitu. Nggak percaya sama sekali. Sok-sokan manggil itu ya yang di video itu? Alamak," ujar dia.

"Jangan ikut campur alam gaib, deh," sambungnya.

Emma menilai konten itu tak memiliki empati di tengah situasi duka atas kepergian Vanessa Angel dan Bibi. Terlebih, menurut dia, konten viral tersebut hanya untuk keuntungan pribadi.

"Dan itu buat apa? Buat naikin followers? Buat apa? Buat keuntungan pribadi? Kok jahat banget, ya," kata dia.

"Tega banget orang cari duit kayak gitu. Nggak respek," pungkasnya.

Simak video 'Apa Hukum Memanggil Arwah Orang Meninggal Dalam Islam?':

[Gambas:Video 20detik]



Kecaman juga datang dari kuasa hukum Vanessa Angel, simak di halaman berikut

Kuasa hukum Vanessa, Milano Lubis, juga mengecam pembuat konten video 'panggil arwah' tersebut. Ia menilai konten mistis yang mengaitkan almarhumah Vanessa itu tak dapat dipercaya.

"Saya juga mengecam itu. Nggak benar itu. Janganlah yang kayak gitu-gitu," ujar Milano di Taman Makam Islam Malaka, Jaksel.

Bagi Milano, almarhumah Vanessa dan suami sudah pergi ke pangkuan Sang Mahakuasa dengan tenang.

"Mereka udah tenang kok di sana ya. Kita doain aja yang terbaiklah. Yang penting Gala gimana ke depannya," tandas dia.

MUI Kecam YouTuber Pembuat Konten

MUI menyayangkan adanya Youtuber yang membuat konten tersebut.

"Terkait adanya konten YouTuber yang melakukan pemanggilan arwah atas almarhumah Vanessa Angel, sungguh saya sangat menyayangkan dan menyesalkan masih ada orang-orang yang membicarakan saudaranya yang telah meninggal," kata Wasekjen MUI, Muhammad Ziyad, kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

Ziyad lantas menyebut hadis yang melarang setiap orang mencela mayat atau orang yang sudah meninggal. Dia mengatakan apa yang dilakukan YouTuber itu perbuatan tercela dan dilarang oleh agama.

"Sungguh apa yang dilakukan oleh siapa pun, yang membuat konten memanggil arwah, apa tujuannya, dan apa maksudnya. Nabi SAW mengatakan janganlah mencela mayit, karena mereka telah pergi untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka perbuat, hadis ini sudah diceritakan secara jelas, kalau membicarakan orang meninggal itu tidak diperbolehkan. Hendaklah kita membicarakan yg baik baik saja, itu adalah bagian cara kita ber-husnuzon," ujarnya.

Ziyad meminta setiap orang harus menunjukkan sikap empati kepada keluarga yang berduka. Menurutnya, sudah menjadi tugas pokok orang yang masih hidup mendoakan orang yang telah meninggal.

"Saya sangat menyayangkan ada pihak yang melakukan kegiatan memanggil arwah, untuk apa, biarlah saudara-saudara kita itu mempertanggungjawabkan perbuatannya yang pernah dilakukan semasa hidupnya kepada Allah, tugas kita yang masih hidup adalah mendoakan, itulah salah satu dari tugas pokok kita," ujarnya.

"Marilah kita menunjukkan simpati dan empati kepada keluarga korban. Jangan melakukan hal-hal yang tidak baik karena itu perbuatan yang dicela oleh Allah," lanjut Ziyad.

Apa kata psikolog terkait adanya pembuat konten tersebut? Simak selengkapnya di halaman berikut

"Ini yang disebut dengan opportunism (perilaku opportunistik) yaitu kemampuan untuk mengeksploitasi suatu peristiwa atau situasi tanpa memikirkan konsekuensi yang ditimbulkan kepada orang lain," ujar Psikolog Tiara Puspita, M.Psi kepada detikcom, Minggu (7/11/2021).

Lalu mengapa si pembuat konten bisa setega itu terhadap Vanessa dan keluarganya? Tiara menjelaskan bahwa hal itu karena semata-mata didorong oleh keuntungan pribadi semata.

"Bagaimana bisa 'setega' itu? Biasanya hal ini didorong oleh motif untuk memperoleh keuntungan pribadi, jadi tidak ada empati atau tidak ada upaya untuk menempatkan dirinya di pihak yang dieksploitasi. Biasanya orang yang opportunistik bertindak dan berpikir atas keuntungan pribadinya saja, tanpa memikirkan orang lain," ujarnya.

Orang dengan opportunism ini menurut Tiara sukar untuk mengenal batas perilaku. Orang opportunism biasanya hanya bertindak pada kesenangannya.

"Orang yang mampu melakukan hal seperti ini biasanya juga memiliki kesulitan untuk mengetahui batasan perilaku yang tepat, layak atau tidak layak, merugikan atau tidak merugikan orang lain, dan hanya bertindak atas self-interestnya saja," tuturnya.

Tiara mengimbau masyarakat agar tidak memberi panggung kepada orang seperti itu. Dia juga meminta agar si pembuat konten berintropeksi lagi.

"Untuk masyarakat, jangan memberikan panggung atau atensi pada orang-orang yang gemar mengeksploitasi suatu peristiwa atau musibah yang terjadi pada orang lain karena reaksi seperti inilah yang justru dicari oleh pelaku. Untuk para pembuat konten, sebaiknya sebelum bertindak atau membuat konten, kita perlu memikirkan dampak perilaku kita terhadap orang lain dan masyarakat. Jangan sampai akhirnya demi konten viral sesaat kita mengabaikan moral dan empati kita terhadap orang lain," ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
(eva/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads