Wagub DKI Ungkap Kendala Surutkan Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Wagub DKI Ungkap Kendala Surutkan Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 07 Nov 2021 16:16 WIB
Pantauan pukul 08.30 WIB, rob menggenangi Jalan RE Martadinata Jakut. (Foto: Rakha/detikcom)
Pantauan pukul 08.30 WIB, rob menggenangi Jalan RE Martadinata Jakut. (Rakha/detikcom)
Jakarta -

Banjir rob menggenangi Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan Taman Kampung Muka, Jakarta Utara, selama berhari-hari. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya perlu waktu memindahkan air rob menggunakan pompa.

"Ada beberapa titik yang cukup rendah. Perlu waktu untuk memindahkan air melalui pompa menggunakan alat yang ada. Semua pompa kami kerahkan karena intensitas hujan yang tinggi," kata Riza kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

Politikus Gerindra itu mengatakan Pemprov DKI telah memikirkan solusi mengatasi banjir rob, di antaranya melalui pembuatan tanggul pantai. Meski demikian, permasalahan banjir rob tak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu soal banjir rob ini perlu waktu yang cukup ya tidak bisa diselesaikan dalam 1, 2, 3, 4, 5 tahun. Kita perlu punya program yang sudah dilaksanakan sejauh ini, di antaranya adalah pembuatan tanggul di sekitar pantai itu sudah dilaksanakan bertahap dan emang memerlukan waktu untuk kerja sama, kami Pemprov dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terhadap program pembuatan tanggul," jelasnya.

Selain pembangunan tanggul, Pemprov DKI mengupayakan program gerebek lumpur dan menyiapkan polder di sejumlah lokasi. Tujuannya mencegah terjadi banjir akibat cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENT

"Program terkait banjir sudah dilaksanakan, seperti brebek lumpur, pembangunan waduk, situ, embung, normalisasi, dan pengerukan, terus dilakukan. Penyiapan polder-polder, namun yang paling penting dukungan dari masyarakat agar kita bisa terbebas dari potensi banjir akibat intensitas hujan," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir rob menggenangi Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, dalam sepekan terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menilai rob itu tidak dapat dikendalikan.

"Memang rutin (rob). Yang nggak bisa di-handle sampai sekarang itu rob," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara (Jakut) Adrian Mara Maulana saat dihubungi detikcom, Minggu (7/11/2021).

Adrian mengatakan peristiwa rob sepekan terakhir ini bukan hanya karena air laut pasang, tapi juga kerena adanya gerhana bulan. Oleh karena itulah, dia mengatakan, air laut tengah mengalami ketinggian.

"Karena itu kan dari ujung ke ujung itu kan. Kalau rob itu emang rutin kalau pasangnya tinggi saat ini memang lagi tinggi-tingginya. Karena kan bercampur dengan gerhana nah kita nggak bisa apa-apa," ujar Adrian.

"Dari Priok, Cilincing, Penjaringan terus semua laut kalau bisa jangan masuk ke darat lagi," imbuhnya.

Adrian menyebut rob di Jalan RE Martadinata tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan pompa penyedot air. Menurutnya, tidak ada tempat yang bisa menampung karena kondisi sungai terdekat juga tengah naik.

"Kalau main pompa saya juga bingung. Karena kan emang posisinya kalinya sedang tinggi ini, kalau saya taruh pompa mobil misal di Marina (depan Aston Marina Jakut), masa saya buang air ke kali kalinya ke laut, lautnya sedang tinggi kan juga nggak bisa," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Adrian mengatakan pihaknya telah membuka empat pintu air terdekat. Selain itu, aliran air dari Manggarai akan dialihkan ke pintu air Pluit, sehingga tidak terjadi luapan air di sekitar lokasi.

Halaman 3 dari 2
(taa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads