Banjir rob menggenangi Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, tepatnya di depan Taman Kampung Muka, dalam sepekan terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menilai rob itu tidak dapat dikendalikan.
"Memang rutin (rob). Yang nggak bisa di-handle sampai sekarang itu rob," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara (Jakut) Adrian Mara Maulana saat dihubungi detikcom, Minggu (7/11/2021).
Adrian mengatakan kejadian rob dalam sepekan terakhir ini bukan hanya karena air laut pasang, tapi juga karena adanya gerhana bulan. Oleh karena itulah, dia mengatakan air laut tengah mengalami ketinggian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu kan dari ujung ke ujung itu kan. Kalau rob itu emang rutin kalau pasangnya tinggi saat ini memang lagi tinggi-tingginya. Karena kan bercampur dengan gerhana, nah kita nggak bisa apa-apa," ujar Adrian.
"Dari Priok, Cilincing, Penjaringan, terus semua laut kalau bisa jangan masuk ke darat lagi," imbuhnya.
Adrian menyebut rob di Jalan RE Martadinata tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan pompa penyedot air. Menurutnya, tidak ada tempat yang bisa menampung karena kondisi sungai terdekat juga tengah naik.
"Kalau main pompa saya juga bingung. Karena kan emang posisinya kalinya sedang tinggi ini, kalau saya taruh pompa mobil misal di Marina (depan Aston Marina Jakut), masa saya buang air ke kali kalinya ke laut, lautnya sedang tinggi kan juga nggak bisa," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Adrian mengatakan pihaknya telah membuka empat pintu air terdekat. Selain itu, aliran air dari Manggarai akan dialihkan ke pintu air Pluit, sehingga tidak terjadi luapan air di sekitar lokasi.
"Ini pintu air sudah saya buka empat-empatnya. Nanti saya koordinasi dengan pusat saya alihkan Manggarai ke Pluit saja, jadi kita buang ke Pluit. Pluit itu kan hanya 180, saya minta 200, jadi bisa nerima air dari sini," tuturnya.
Simak Video: Banjir Rob Genangi Jakut, Wagub Riza Minta Warga Sabar