Dugaan Mahasiswi Unri Diciumi Dosen Saat Bimbingan Skripsi Diusut Polisi

Dugaan Mahasiswi Unri Diciumi Dosen Saat Bimbingan Skripsi Diusut Polisi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Nov 2021 21:05 WIB
Dugaan pelecehan seksual menimpa mahasiswi di Universitas Riau (Unri) angkatan 2018. Dugaan pelecehan seksual itu viral dan beredar di WhatsAap Grup (WAG). (Screenshot video viral)
Dugaan pelecehan seksual menimpa mahasiswi di Universitas Riau (Unri) angkatan 2018. Dugaan pelecehan seksual itu viral dan beredar di grup WhatsApp. (Screenshot video viral)
Pekanbaru -

Kasus dugaan seorang mahasiswi Universitas Riau (Unri) diduga diciumi dosen saat bimbingan skripsi memasuki babak baru. Kini, kasus tersebut mulai diusut polisi.

Polisi mengatakan pengusutan kasus pelecehan seksual itu dimulai setelah mahasiswi yang mengaku menjadi korban membuat laporan pada Jumat (5/11/2021).

"Kami telah menerima laporan terkait ada dugaan cabul oleh dosen terhadap salah satu mahasiswinya. Kemarin 5 November kami telah menerima laporan korban," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Juper Lumbantoruan, Sabtu (6/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juper mengatakan korban melapor didampingi keluarga dan psikolog. Korban mengaku menerima kata-kata tidak pantas serta dicium dosen pembimbingnya yang juga Dekan FISIP Unri, Syafri Harto.

"Dalam laporan yang disampaikan, korban dicium bagian kiri dan kening sesuai BAP. Setelah itu, korban meninggalkan ruangan dengan kondisi tertekan," katanya.

ADVERTISEMENT

Juper menegaskan polisi bakal mempelajari laporan korban. Selanjutnya mencari saksi dan petunjuk untuk proses penyelidikan hingga memeriksa terduga pelaku, Syafri Harto.

"Ya, nanti semua kita periksa. Saksi-saksi, pelapor, dosen yang dilaporkan juga kami periksa," katanya.

"Prinsipnya, kami akan cari nanti petunjuk sesuai di TKP. Kami terima ini dalam bentuk laporan polisi," sambung Juper.

Awal Mula Kasus

Kasus ini mencuat usai sebuah video pengakuan seorang mahasiswi soal pelecehan seksual di kampus Unri viral. Mahasiswi tersebut mengaku menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan Dekan FISIP Unri, Syafri Harto.

Wanita dengan wajah yang disamarkan itu mengaku mahasiswi jurusan Hubungan Internasional angkatan 2018 yang sedang bimbingan skripsi. Dia mengaku mengalami pelecehan pada akhir Oktober lalu di lingkungan kampus.

"Kronologinya terjadi pada 27 Oktober lalu, hari Rabu sekitar pukul 12.30 WIB," ujar mahasiswi itu.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi saat dirinya cuma berdua dengan dosen tersebut di dalam ruang dekan. Menurutnya, dosen itu sempat bertanya tentang kegiatannya hingga mengucap 'I love you'.

"Mengawali bimbingan dan menanyakan pertanyaan tentang pekerjaan, kehidupan, dan beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman, seperti 'I love you' dan membuat saya terkejut," kata mahasiswi tersebut.

Mahasiswi itu mengaku tangannya digenggam keras dan dicium saat hendak pulang. Mahasiswi tersebut mengaku sangat ketakutan.

"Ketika saya ingin salim untuk berpamitan. Langsung beliau genggam bahu saya, mendekatkan badan ke diri saya dan menggenggam kepala saya dengan kedua tangannya dan mencium pipi sebelah kiri dan kening," katanya.

"Saya sangat ketakutan, saya langsung nundukkan kepala saya. Namun kepala saya langsung didongakkan dan berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya sangat terhina dan terkejut," sambungnya.

Simak video 'Dugaan Pelecehan Dekan Terhadap Mahasiswi Unri yang Bikin Geger!':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sempat Ditertawakan Saat Ngadu ke Jurusan

Pengakuan mahasiswi tersebut juga diunggah di akun Instagram @komahi_ur. Mahasiswi Unri tersebut mengaku sempat menelepon seorang dosen di jurusan hubungan internasional terkait kasus ini.

"Saya meminta beliau menemani saya untuk menemui ketua jurusan untuk melaporkan kasus ini dan agar bisa mengganti pembimbing proposal saya," ucap mahasiswi itu

Namun, katanya, dosen itu malah menekannya. Menurutnya, dosen itu mengancam agar tidak melaporkan kasus itu. Selain itu, dosen tersebut juga menyalahkannya karena dianggap bimbingan tak sesuai prosedur administratif.

"Ia mengancam saya dengan kata-kata seperti 'Jangan sampai gara-gara kasus ini Bapak SH nanti bercerai dengan istrinya'. Dia menegaskan saya hanya disuruh sabar saja, tabah saja," ucapnya.

Mahasiswi itu mengaku dirinya berulang kali disalahkan oleh pihak jurusan yang menganggap kasus itu bukan karena kesengajaan Syafri Harto. Dia juga mengaku ditertawakan oleh pihak jurusan.

"Ada beberapa statement yang mereka berdua katakan 'saya tidak mungkin kan menyebut kalau ini hanya dicium saja' dan mereka berdua tertawa akan hal itu di depan saya yang telah mengalami pelecehan seksual yang mereka tidak rasakan," tuturnya.

Bantahan Dekan

Dekan FISIP Unri Syafri Harto membantah dirinya melakukan pelecehan. Dia juga menjelaskan awal mula mahasiswi tersebut datang ke ruangannya.

"19 Oktober LM ini chatting saya. Chatting bilang mau bimbingan dan dia perkenalan," kata Syafri.

Syafri mengaku menanyakan latar belakang mahasiswi itu. Pertanyaan tersebut setelah sang mahasiswi bimbingannya mengaku berasal daerah yang sama, yakni dari Kota Taluk Kuantan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mahasiswi itu, kata Syafri, mengaku kuliah sambil bekerja di salah satu kafe di Pekanbaru. Syafri mengaku sepakat jadwal bimbingan pada 22 dan 26 Oktober, namun batal.

"27 dia chat lagi, bilang sudah di kampus. Bertanya lagi soal kemungkinan bimbingan saya bilang bisa hari itu," katanya.

Proses bimbingan kemudian berjalan. Syafri menawarkan persetujuan proposal skripsi mahasiswi tersebut. Setelah selesai, katanya, mahasiswi itu bercerita terkait alasan bekerja yang disebut orang tuanya sakit di kampung. Dia menyebut mahasiswi itu menangis di ruangannya.

"Saat saya tanya latar belakang orang tua, sakit-sakitan, adiknya berhenti sekolah karena di-bully. Saat itu dia nangis, saat mau keluar, dia salaman ya apa salahnya. Kan sama-sama orang Taluk," katanya.

Syafri mengaku dia menenangkan mahasiswi bimbingannya itu. Namun, dia membantah melakukan pelecehan seksual

"Saya bilang jangan nangis, Nak, jangan nangis. Saya pegang pundaknya, jangan nangis, lalu apakah itu pelecehan seksual. Saya tegaskan lagi, secara hukum saya mau bertanggung jawab. Sumpah saya tidak ada cium pipi kiri dan kanan karena saya pakai masker," katanya.

Syafri juga mengaku bakal menuntut mahasiswinya itu Rp 10 miliar. Dia merasa dirugikan karena kasus dugaan pelecehan ini.

"Saya merasa dirugikan, saya tidak berbuat seperti apa yang dituduhkan. Pertama, saya akan tuntut balik admin IG itu. Kedua, saya tuntut mahasiswi ini. Ketiga, saya akan cari aktor intelektualnya dan saya juga akan tuntut masing-masing Rp 10 M," katanya.

Lapor Balik Mahasiswi

Terbaru, Dekan FISIP Unri Syafri melaporkan balik mahasiswinya ke Polda Riau. Dia melapor karena merasa nama baiknya tercemar.

"Kami melapor untuk mencari kepastian hukum. Kedua ini kan terkait nama baik beliau, ya melindungi hak beliau sebagai warga negara," kata kuasa hukum Syafri, Ronal Regen, di Polda Riau, Sabtu (6/11/2021).

Ada dua pihak yang dilaporkan, pertama yakni akun @komahi_ur dan mahasiswi bimbingannya LM. Lewat laporan polisi, Syafri berharap polisi bisa mengungkap fakta-fakta terkait dugaan pelecehan itu.

"Laporan tadi terkait ITE dan pencemaran nama baik. Kita harap bisa diungkap fakta-fakta sebenarnya," kata Ronal.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads