Banjir-Jembatan Ambruk, Siswa SD di Sulbar Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai

Abdy Febriadi - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 17:57 WIB
Siswa SD di Polman, Sulbar, bertaruh nyawa seberangi sungai berarus deras akibat jembatan ambruk diterjang banjir bandang. (Abdy/detikcom)
Polman -

Jembatan di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), ambruk setelah diterjang banjir karena curah hujan yang tinggi. Akibatnya, siswa sekolah dasar (SD) di wilayah itu harus bertaruh nyawa dengan menyeberangi sungai dengan arus deras saat ke sekolah.

"Setiap hari harus lewat sungai ini. Tidak takut karena harus sekolah. Jembatan rusak karena kena banjir," ungkap salah satu murid, Wulan, kepada wartawan, Kamis siang (4/11/2021).

Siswa sekolah yang menyeberangi sungai berarus deras itu berasal dari Dusun Tondopata. Ada 2 sungai yang harus diseberangi saat mereka berangkat ke sekolah di Dusun Rakasang.

Kendati berbahaya, para murid mengaku tidak takut saat menerobos derasnya arus Sungai Alapahan. Mereka bersemangat, dengan harapan dapat menuntut ilmu di sekolah.

Kendati demikian, saat curah hujan tinggi, para murid diketahui kerap gagal sampai di sekolah.Jika air meluap, sungai menjadi sulit diseberangi.

"Kalau besar airnya (sungai) tidak pergi ke sekolah. Pak guru bilang tidak apa-apa, kita berharap cepat ada jalan baru," ungkap murid lainnya, Amirah.

Guru SDN 044 Riso, Sapriadi mengungkapkan, perjuangan yang harus dilalui muridnya agar sampai ke sekolah, sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Dua jembatan penghubung di daerah ini diketahui ambruk setelah diterjang banjir bandang pada Kamis (26/8) lalu.

"Jadi penyebab anak murid saya menyeberangi sungai, karena pada tanggal 26 Agustus lalu terjadi banjir bandang, mengakibatkan dua jembatan di daerah Tondopata terputus. Sehingga anak murid saya harus menyeberangi sungai," terangnya terpisah.

Menurut Sapriadi, pemerintah desa setempat telah mengalokasikan anggaran perintisan jalan baru, dan tidak perlu melintasi sungai. Ia berharap perintisan jalan tersebut segera tuntas agar para murid dapat ke sekolah dengan aman tanpa harus menyeberangi sungai yang arusnya deras.

"Alhamdulillah, pemerintah telah menganggarkan dana perubahan dari dana desa untuk merintis jalan, menghindari anak-anak menyeberang sungai. Karena masih perintisan jalan, jadi anak-anak masih menyeberang," tuturnua.

Berdasarkan pantauan wartawan, fondasi dan kerangka kedua jembatan yang ambruk diterjang banjir, masih tampak berada di bantaran sungai. Jarak kedua jembatan yang ambruk sekitar 100 meter saja. Kendati arusnya deras, ketinggian air saat dilintasi para murid hanya sebatas lutut.




(nvl/nvl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork