Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, bercerita kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah bertanya soal oposisi saat ini lemah. PKS, yang berada di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf, tak mau ambil pusing dengan omongan Fahri Hamzah.
"Monggo saja. Oposisi itu bukan dilihat dari keras atau tajamnya," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Rabu (3/11/2021) malam.
Mardani mengatakan PKS telah menjalankan fungsi sebagai oposisi agar kebijakan pemerintah prorakyat. Menurut Mardani, Fahri Hamzah menyinggung soal oposisi lemah karena sedang nostalgia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dari fungsinya menjaga pemerintah agar tetap berorientasi pada rakyat bukan elite. Tetap pada pada relnya menjaga dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia. Mungkin (Fahri Hamzah) sedang nostalgia. PKS akan tetap kritis tapi tetap konstruktif," ujarnya.
Mardani mengatakan PKS tetap pada pilihan menjadi oposisi Jokowi. PKS, kata Mardani, tak ingin mencla-mencle soal sikap politik.
"Kita akan terus #KamiOposisi yang kritis dan konstruktif. Salah katakan salah, benar katakan benar," imbuhnya.
Lihat juga video 'Didukung Jadi KSP, Fahri Hamzah: Saya Pilih Jadi Rakyat':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Cerita Fahri Hamzah
Fahri Hamzah sebelumnya kembali menyinggung partai oposisi saat ini. Fahri menceritakan momen pertemuannya dengan Presiden Jokowi yang disebutnya bertanya soal oposisi.
"Suatu hari saya bertemu dengan Presiden Jokowi dan kalimat yang pertama keluar dari beliau adalah, 'Mas kenapa sekarang oposisinya lemah kok Senayan pada diam, banyak menteri gak diawasi apa yang terjadi?'. Silahkan pikir sendiri jawabannya," kata Fahri Hamzah di Twitter, Rabu (3/11).
Di cuitannya yang lain, Fahri Hamzah menyinggung fenomena oposisi jalanan. Menurutnya, ini pertanda oposisi di Senayan lemah.
"Karena maraknya #oposisijalanan adalah indikasi lemahnya posisi dalam tubuh organisasi negara! Legislatif gak usah cari alasan lain, ayo kerja lebih baik!" kata dia.