Pelajar SMK di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), viral membentak dan memukul Kapolsek setempat. Sebelum membentak dan memukul Kapolsek, pelajar itu juga sempat menganiaya emak-emak bernama Meiske Sarapung (62).
"Terkait dengan proses hukum untuk laporan polisi penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku itu sudah ditangani oleh di Polsek Tondano. Akan tetapi dari Satreskrim Polres Minahasa akan memantau kasus itu," kata Plt Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa, di kantornya, Rabu (3/11/2021).
Tommy mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Menurutnya, pelajar SMA itu juga menganiaya emak-emak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus penganiayaan yang dilakukan pelajar itu (terhadap) Ibu Meiske Sarapung dan pelajar DS tetap masih dalam proses kepolisian," tuturnya.
Dia mengatakan kedua korban yang mengalami tindakan dianiaya akan divisum. Menurutnya, insiden tersebut dipicu oleh minuman keras (miras).
"Untuk dua korban nanti divisum. Penyidik masih memproses apa yang disangkakan. Kondisi saat itu mabuk karena semua pelaku mengkonsumsi miras," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolsek di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), yang dipukul dan dibentak oleh pelajar SMK, tidak melanjutkan kasus ke proses hukum. Kapolsek dan pelajar SMK sepakat berdamai.
"Terkait dengan Kapolsek sendiri tadi malam dari keluarga pelaku orang tua pelaku membawa mendampingi keluarga tersebut meminta maaf kepada institusi Polri dan Kapolsek tersebut secara pribadi tadi malam sudah dilaksanakan," kata Plt Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa kepada wartawan, Rabu (3/11/2021), di ruang kerjanya.
Simak video 'Siswa SMK Pukul-Bentak Kapolsek di Minahasa Sulut Diskors':
Menurut AKBP Tommy, insiden tersebut bermula ketika Kapolsek berniat menghentikan perkelahian. Hanya, pelajar yang sudah mengkonsumsi minuman keras (miras) itu tak terima.
"Pada saat keributan itu terjadi Pak Kapolsek yang sedang mencukur rambutnya di terminal itu dia dilaporkan oleh masyarakat di situ bahwa ada keributan di luar. Akhirnya Kapolsek sebagai seorang Polri dia harus melayani dan mengamankan situasi keributan tersebut. Terus dia datang ke situ bermaksud mengamankan. Akan tetapi, pada saat dia hendak menegur, terjadi argumen dari pelaku kepada Kapolsek," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Toulimambot Iptu Jener Robinhoot Sinaga mengatakan ikhlas memaafkan perbuatan mereka.
"Karena dia (pelajar) sudah meminta maaf, apa salahnya kita seorang manusia memaafkan, sedangkan Tuhan boleh memaafkan kita umatnya ini, apalagi saya sesama manusia," kata dia.