Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengusulkan KSAD Jenderal Andika Perkasa jadi calon Panglima TNI lewat surat presiden (surpres). Andika perkasa memiliki sejumlah tantangan besar sebagai panglima TNI.
Ahli pertahanan dan analis utama politik keamanan LAB45 Andi Widjajanto awalnya menjelaskan pemilihan Andika oleh Jokowi ini. Menurutnya, Andika jauh lebih senior ketimbang dua kepala staf lainnya. Selain itu, Andika dekat dengan Jokowi.
"Pertimbangan senioritas, Andika Perkasa Kepala Staf paling senior dibanding Yudho atau Fajar. Kebutuhan kendali operasi militer, terutama penanganan pandemi, Poso, dan Papua yang lebih membutuhkan kedalaman gelar teritorial AD. Kedekatan personal Andika Perkasa dan Presiden karena Andika Perkasa pernah DAN Paspampres," kata Andi saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Andi menilai masa jabatan Andika ideal untuk kerangka waktu Pemilu 2024. Presiden nantinya akan memilih panglima baru lagi usai Desember 2022.
"Masa jabatan Andika Perkasa ideal untuk kerangka waktu Pemilu 2024. Andika Perkasa akan pensiun Desember 2022, sehingga Presiden akan harus memilih panglima TNI baru lagi sebelum tahapan pemilu dimulai. Yudho dan Fadjar akan pensiun saat kampanye pemilu berlangsung," ungkapnya.
Dia pun mengungkap sejumlah tantangan utama Andika sebagai panglima TNI. Salah satunya ialah pandemi dan operasi militer.
"Empat tantangan utama, penanganan pandemi, dua operasi militer di Poso dan Papua, dinamika Laut Cina Selatan karena ada aliansi baru AUKUS dan modernisasi alutsista yang tertunda karena realokasi anggaran untuk penanganan pandemi," ujarnya.
Simak video 'Jenderal Andika Perkasa Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI':
Andika Calon Panglima TNI
Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan lembaganya telah menerima surat presiden (surpres) berisi pengajuan calon Panglima TNI dari Presiden Jokowi. Isinya, Presiden mengusulkan KSAD Jenderal Andika Perkasa jadi calon Panglima TNI.
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI," kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
"Atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," imbuh Puan.