Kunker di UEA, Kepala BNPT Bahas Kelanjutan Kerja Sama dengan Hedayah Center

Kunker di UEA, Kepala BNPT Bahas Kelanjutan Kerja Sama dengan Hedayah Center

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 03:20 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar
Foto: Boy Rafli Amar (Rakean R Natawigena / 20detik)
Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengunjungi Hedayah Center di Uni Emirat Arab. Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar beserta jajarannya membahas terkait deradikalisasi hingga penanganan kelompok radikal.

Kunjungan kerja BNPT yang dilaksanakan sejak Senin (1/11) kemarin dalam rangka membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan penanggulangan ekstrimis berbasis kekerasan atau yang lebih dikenal dengan Countering Violent Extrimist (CVE). Dalam kesempatan itu, Boy juga sempat menyampaikan penghargaan ke Hedayah dengan peluncuran cetak biru rehabilitasi dan reintegrasi sebagai acuan dalam program dan kegiatan Deradikalisasi di Indonesia.

"Kami percaya bahwa Cetak Biru ini dapat digunakan sebagai acuan penting bagi BNPT untuk mendukung Program Deradikalisasi BNPT secara pendampingan yang disesuaikan, dan disesuaikan dengan konteks lokal," kata Boy dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami karena menyoroti pengalaman tentang perlakuan terhadap anak-anak dan keluarga yang terkena dampak ekstremisme kekerasan di Handayani Center Indonesia sebagai salah satu praktik terbaik dalam Cetak Biru Hedayah," lanjutnya.

Tak hanya itu, Boy juga menyampaikan BNPT membutuhkan dukungan dari Hedayah Center di 2022. Dia beralasan terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang merupakan musuh semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Terus terang kami mengharapkan dukungan - dukungan yang strategis yang diberikan Hedayah kepada kita dapat berlanjut di tahun 2022, karena kita semua menyadari bahwa terorisme adalah kejahatan melawan nilai-nilai kemanusiaan yang tentunya ini menjadi musuh bagi semua umat manusia di dunia, jadi ini membutuhkan upaya sinergi dan upaya komprehensif dari berbagai sisi terutama dari sisi pencegahan" ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Hedayah, H.E Ahmed Al Qasimi juga memberikan sejumlah masukan terkait penanganan kelompok radikal.

Dia menyampaikan bahwa komunikasi yang terjadi di ruang public kerap dimanfaatkan oleh kelompok radikal demi menarik simpati masyarakat, khususnya anak muda. Karena itulah, dia menyebut perlu sebuah keterampilan yang diberikan kepada kaum muda agar tidak mudah terpropaganda oleh kelompok radikal terorisme dengan memberikan peran kepada anak mudah dalam melawan ideologi radikal di dunia maya.

"Saya kira itu salah satu cara yang juga kita bahas hari ini, yaitu meningkatkan peran anak muda yang menggunakan media sosial dengan cara tertentu. yaitu dengan cara yang lebih menarik sebagai generasi lain dan saya pikir mengembangkan program yang saat ini sudah kita miliki bersama, khususnya bagi Indonesia untuk memberdayakan pemuda untuk melawan ideologi radikal secara online, menurut saya salah satu proyek paling menarik yang mungkin kita lihat di masa depan Indonesia," ujarnya.

(maa/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads