Warga yang bermukim di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, menagih janji kampanye Gubernur DKI Anies Baswedan untuk melakukan normalisasi Kali Sunter. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap saat ini program normalisasi kali di Ibu Kota masih terkendala pembebasan lahan.
"Ini terus berjalan, kami terus melakukan pembebasan lahan. Memang pembebasan lahan ini di Jakarta ini bukan pekerjaan yang mudah karena banyak sekali lahan di Jakarta yang masih bersengketa, tumpang-tindih, ada yang surat suratnya duplikat dan lain sebagainya," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/11/2021).
Riza mengakui permasalahan lahan di DKI merupakan hal krusial yang perlu diatasi bersama. Meskipun begitu, Riza memastikan normalisasi terus diupayakan Pemprov DKI bersama Kementerian PUPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait program normalisasi bekerjasama dengan Kementerian PUPR atau pemerintah pusat. Tugas kami Pemprov melakukan pembebasan lahan dan tugas kementerian PUPR itu membangun tanggul, sheet pile-nya normalisasi tersebut," terangnya.
Politikus Gerindra itu juga mengingatkan warga dapat mengurus dan menjaga sertifikat kepemilikan tanah. Tujuannya agar lahan milik warga tidak disalahgunakan.
"Dipastikan agar lahannya diawasi, dikuasai agar tidak diserobot atau diambil orang. Dan sering harus di cek ke BPN jangan sampai kita di rumah merasa aman-aman saja sertifikat kita tahu-tahu ada yang memalsukan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Cipinang Melayu mengaku sudah lelah karena sering berlangganan banjir saat musim hujan tiba. Mereka meminta Anies segera merealisasikan janji kampanyenya untuk melakukan normalisasi Kali Sunter.
"Itu saya, istilahnya kami warga di sini sudah lelah, lelah banget, itu harapan kepada Pak Anies tolong diperhatikan, ya mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini sudah selesai, sudah selesai normalisasi dan pembayaran kepada warga," kata salah seorang warga RT 4 RW 4 Siti Alfiah (52) di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (2/11/2021).
Siti mempertanyakan janji politik Anies semasa pemilihan gubernur yang akan membuat gebrakan untuk mempercepat normalisasi Kali Sunter. Namun, hingga saat ini, menurut Siti, janji itu belum terealisasi.
"Janjinya Pak Anies bagaimana waktu pemilihan gubernur, katanya mau dipercepat tapi ternyata sekarang ngebangkrak lagi istilahnya ya, kasarnya tertunda lagi, sekarang sudah mau selesai masa jabatan kok jangan sampai ini hanya dipakai ajang politik gitu loh Itu harapan saya," kata Siti.
Siti meminta Anies memberikan kejelasan perihal normalisasi yang tak kunjung ada gebrakan signifikan ini. Siti meminta Anies menepati janjinya itu.
"Umpamanya untuk dipercepat, percepatlah setidaknya sebelum penggusurannya, istilahnya biar kita tuh ada kejelasan gitu lho, jadi jangan hanya iya entar ya entar gitu, jangan sampai entar giliran pemilihan gubernur lagi ngasih janji-janji lagi," tegasnya.
Siti mengaku sempat berpikir apakah dia salah memilih Anies menjadi gubernur. Hal itu karena, lanjut Siti, Anies hanya memberi harapan palsu soal normalisasi Kali Sunter yang sempat dijanjikan saat kampanye politiknya.
(taa/isa)