Ada 225 Kecurangan Tes CPNS di Makassar dan Lampung!

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 16:51 WIB
Suharman (Foto: Tangkapan layar YouTube BKN)
Jakarta -

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap hasil investigasi mengenai dugaan kecurangan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). BKN menyebut indikasi kecurangan banyak terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Titik lokasi yang berpotensi terjadi kecurangan itu sebagian besar ada di wilayah kantor regional Makassar. Total yang sudah kami sampaikan kepada instansi-instansi di wilayah ini yang mereka sangat kuat melakukan kecurangan itu di Wilayah Makassar itu sebanyak 202 orang, 225 itu termasuk Lampung," ujar Deputi Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN, Suharman dalam channel YouTube resmi BKN, Selasa (2/11/2021).

"Jadi 202 orang ada di wilayah Makassar dan ada 23 orang di wilayah Lampung. Ini yang titik lokasi yang kami mengidentifikasi berdasarkan artificial intelligence. Potensi ini luar biasa besar setelah kami melaporkan ke Pak Kepala (BKN) dan Pak Kepala melaporkan ke Pak Menteri (MenPAN-RB) sejauh ini ini yang kami lakukan," kata dia.

Suharman mengatakan investigasi masih terus dilakukan. Dia tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan baru.

"Tentu ini tidak berhenti di sini, bahwa saat ini kami di BKN sedang melakukan audit forensik data peserta dengan menggunakan artificial intelligence. Apakah nanti akan terjadi titik kecurangan yang lain, kami belum tahu belum bisa mengatakan itu, karena masih prosesnya masih berlangsung," katanya.

Suharman menyebut kecurangan tes CPNS juga terjadi di Makassar pada tahun-tahun sebelumnya. Kecurangan itu dulu dilakukan menggunakan joki saat tes.

"Kita berbicara dari pengalaman selama ini baik itu yang tertangkap secara fisik baik di 2019 yang lalu, 2020 itu wilayah Makassar ini memang agak rawan. Pola ke joki itu secara fisik waktu zaman dulu itu, dan itu ditangkap dan diserahkan ke teman-teman di kepolisian," kata dia.

Namun saat ini, kecurangan yang teridentifikasi adalah menggunakan remote access. Suharman mengatakan BKN sudah berupaya dalam melakukan pengamanan, tapi pihak yang melakukan kecurangan masih menemukan celah.

"Namun prosesnya secara online dan upaya mengantisipasi potensi terjadinya perjokian tadi maka kami mengembangkan face recognition, tidak hanya di level pada saat pendaftaran, kedua pada saat mereka memulai sesi, itu sebabnya di setiap PC yang digunakan untuk lokasi ujian kami memastikan web camera aktif, kalau web camera tidak aktif maka sistemnya akan langsung freeze, dia tidak bisa menggunakan komputer itu untuk mengikuti seleksi. Ini langkah antisipasi yang kami lakukan untuk menjaga jangan terjadi perjokian," katanya.

Lihat juga Video: Apa Jadinya Tes CPNS Rasa Squid Game?






(lir/fjp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork