Korban pengeroyokan di kampus Politeknik Negeri Sriwijaya, Ahmad Reza Thayyib, buka suara. Dia mengaku tak kenal sama sekali dengan para terduga pelaku.
"Saya tidak mengenal para pelaku. Baru saat kejadian itulah ketemu dengan mereka," kata Ahmad Reza Thayyib kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Dia mengatakan peristiwa itu terjadi saat dirinya bermain game pada Sabtu (30/10). Menurutnya, para terduga pelaku tiba-tiba datang menghampiri dan marah-marah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat bertemu itulah mereka langsung marah-marah dan terjadilah insiden pengeroyokan tersebut," katanya.
Reza mengatakan pengeroyokan terhadap dirinya terjadi di tiga lokasi berbeda di kampus tersebut. Dia mengaku tak pernah punya masalah dengan para terduga pelaku.
"Yang pertama dan paling utama terjadi di area halaman dekat kantin, berlanjut di koridor kampus, hingga berlanjut ke depan kampus," katanya.
"Saya tidak mempunyai masalah dengan mereka. Saya juga tidak tahu mereka mengeroyok saya itu pasal (karena) apa. Insidennya itu berlanjut hingga pengeroyokan di depan kampus oleh puluhan orang yang tidak diketahui," sambung Reza.
Dia mengatakan sempat ada yang melerai. Namun, karena banyaknya orang, dia mengalami luka dan memar di beberapa bagian tubuh dan harus dirawat jalan.
"Memang sempat ada yang melerai saat kejadian itu, tapi karena banyak orang sehingga luka dan memar tak terhindarkan. Saya dibawa satpam untuk berobat, saya ini orang rumahan dan juga tidak pernah mencari masalah sehingga membuat saya trauma atas kejadian itu," jelasnya.
Sebelumnya, video pengeroyokan terhadap mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya di Palembang viral di media sosial. Korban merupakan mahasiswa semester V berinisial ART (20). Dia diduga dikeroyok belasan orang saat berada di kampusnya, Sabtu (30/10) sore.
"Iya, korban ini mahasiswa semester V. Pengeroyokan itu terjadi saat korban tengah berada di kampusnya Sabtu sore kemarin," ujar Tri.
"Korban kita kasih pengantar visum. Dia mengalami luka dan memar di beberapa bagian tubuhnya dan di rawat jalan. Kita sedang buru para pelaku, ada sekitar 15 orang," jelasnya.
Terbaru, polisi telah menangkap empat orang terduga pelaku. Satu orang di antaranya merupakan alumni kampus tersebut.
(haf/haf)