Kapolri 'Potong Kepala', Ini Daftar Masalah Pemicu Pejabat Polri Dicopot

Kapolri 'Potong Kepala', Ini Daftar Masalah Pemicu Pejabat Polri Dicopot

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Nov 2021 12:05 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk 'potong kepala' karena tak becus membina 'ekornya' terbukti. Tujuh pejabat polisi dicopot lantaran bermasalah.

Pencopotan satu Kombes terdapat dalam surat telegram nomor ST/2279/X/KEP./2021 per 31 Oktober 2021. Sedangkan, enam AKBP dicopot dalam telegram nomor ST/2280/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021. Kedua telegram itu ditandatangani oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.

Ketujuh pejabat yang dicopot Kapolri itu ialah Dirpolairud Polda Sulbar Kombes Franciscus X Tarigan dimutasi ke Pamen Yanma Polri, Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan dimutasi ke Pamen Yanma Polri, Kapolres Pasaman AKBP Dedi Nur Andriansyah dimutasi ke Pamen Yanma Polri, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso dimutasi ke Pamen Yanma Polri, Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana dimutasi ke Pamen Yanma Polri, Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar dimutasi ke Pamen Yanma Polri, serta Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin dimutasi ke Pamen Yanma Polri. Semuanya dimutasi dalam rangka evaluasi jabatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKBP Deni Kurniawan Diduga Kendarai Motor BMW R 1200

AKBP Deni Kurniawan dicopot dari jabatan Kapolres Labuhanbatu dalam rangka evaluasi jabatan. Polda Sumut mengungkap alasan Deni dicopot.

"Tidak menerapkan Perkap Nomor 10 Tahun 2017," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (2/11/2021).

ADVERTISEMENT

Perkap itu berisi aturan soal kepemilikan barang yang tergolong mewah oleh anggota Polri. Kepemilikan barang mewah ini yang disebut menjadi alasan AKBP Deni dicopot.

Menurut informasi yang diterima detikcom, AKBP Deni pernah mengendarai sepeda motor BMW R 1200. Kendaraan itu dipakai Deni saat ikut kegiatan touring bersama salah satu komunitas sepeda motor di Labuhanbatu.

Video aksi Deni touring menggunakan sepeda motor jenis BMW ini beredar di medsos. Kendaraan jenis BMW yang dipakai Deni ini ditaksir seharga Rp 814 juta.

Meski demikian, Kombes Hadi belum menjelaskan detail apakah hal itu menjadi alasan Deni dicopot atau bukan.

"Saya belum tahu," jelas Hadi.

Simak Video: DPR Apresiasi Sikap Tegas Kapolri Tak Segan 'Potong Kepala'

[Gambas:Video 20detik]



Video Heboh Istri Kapolres Tebing Tinggi Pamer Duit

Foto diduga istri Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso berpose memamerkan uang sempat bikin heboh media sosial (medsos). Konten tersebut berujung sanksi terhadap AKBP Agus.

AKBP Agus telah dicopot dari jabatan Kapolres Tebing Tinggi. Hal ini diketahui berdasarkan surat telegram yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sebelumnya, AKBP Agus sempat diperiksa Propam Polda Sumut setelah video wanita yang diduga istrinya memamerkan uang viral di medsos.

Tindakan tersebut dinilai tidak sesuai dengan Peraturan Kapolri No 10/2017 tentang aturan agar anggota kepolisian dan keluarga menghindari gaya hidup mewah.

Insiden Kapolres Nunukan Pukul Anak Buah

Sebelumnya diberitakan, AKBP Syaiful Anwar resmi dicopot dari jabatan Kapolres Nunukan. Pencopotan AKBP Syaiful dilakukan oleh Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Bambang Kristiyono.

"Perkembangan sementara, mantan Kapolres Nunukan SA sudah diberikan sanksi berupa pencopotan jabatan Kapolres oleh Kapolda Kaltara," kata Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmad saat dihubungi, Selasa (26/10).

AKBP Syaiful Anwar dicopot dari jabatannya pada hari tersebut. Upacara pencopotan AKBP Syaiful dilakukan di ruang kerja Irjen Bambang.

Seperti diketahui, AKBP Syaiful sudah dinonaktifkan terlebih dahulu dari jabatannya. Perintah nonaktif itu tertuang dalam Sprin bernomor 952/X/KEP./2021 tanggal 25 Oktober.

AKBP Syaiful memukul anggotanya, Brigadir SL, karena tak siaga saat terjadi permasalahan Zoom Meeting. AKBP SA mengaku khilaf dan terpancing emosi sehingga memukul Brigadir SL.

"Karena emosi. Karena khilaf. Saya ketemu, saya tanya dia khilaf dan jengkel. Jengkel jadi khilaf," ujar Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmad saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/10).

Budi menyatakan aksi AKBP Syaiful tersebut merupakan bentuk kepeduliannya terhadap Brigadir SL. Tujuannya agar Brigadir SL menjadi lebih disiplin dalam menjalankan tugas.

Namun tindakan AKBP Syaiful tidak dibenarkan. Sebab, ada mekanisme yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang Kapolres dalam menindak anak buah.

"Itu dia mekanisme itu tidak dilakukan karena emosi. Kan ada mekanismenya, Kapolres adalah ankum penuh, dia bisa memberikan teguran lisan tertulis, tindakan fisik push up, bahkan bisa sampai pemecatan," ujar Budi.

Kasus Dugaan Pelecehan Wartawan

Pejabat lain yang dicopot Kapolri yaitu Kapolres Pasaman AKBP Dedi Nur Andriansyah. Setidaknya ada dua kasus mencolok yang terjadi di Pasaman.

Salah satunya yaitu kasus dugaan pelecehan terhadap wartawan pada Juni 2021. Selain itu, ada juga kasus viral tentang perempuan yang meminta keadilan kepada Kapolri.

Dia menyampaikan permohonan itu lantaran kasus dugaan pidana penggelapan motor yang menjerat ayahnya beberapa waktu lalu.

Pesan Tegas Kapolri

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan pesan tegas Kapolri soal pencopotan tujuh pejabat polisi tersebut. Argo menyatakan mutasi tersebut dilakukan demi perbaikan Polri.

"Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan Pak Kapolri, soal 'ikan busuk mulai dari kepala', kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi. Komitmen ini jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi," kata Argo dalam keterangan tertulis, Senin (1/11/2021).

Argo menyebutkan, dengan adanya keputusan tersebut, seluruh personel Polri harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat dan anggota dengan baik. Serta bisa memberikan efek jera bagi siapa pun anggota yang melanggar.

"Jadilah pemimpin yang teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati. Dengan begitu, Polri ke depannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat," ujar Argo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengutip peribahasa, 'Ikan Busuk Mulai dari Kepala' terkait kepemimpinan. Peribahasa itu berarti segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah," papar Sigit.

Sigit memastikan dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugas dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

"Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan reward, kalau saya lupa tolong diingatkan," ucap Sigit.

Namun sebaliknya, kata Sigit, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau melanggar aturan yang ada.

Bahkan Sigit tak ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya apabila ke depannya masih melanggar aturan. Menurut Sigit, semua itu dilakukan untuk kebaikan Korps Bhayangkara.

"Namun terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," tutup Sigit.

Halaman 2 dari 3
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads