Kematian 11 anggota keluarga Chundawat di Distrik Burari, New Delhi, India, memang masih misterius. Namun polisi telah menyusun sejumlah bukti yang ditemukan di sekitar TKP. Apa saja buktinya?
Dilansir dari Hindustan Times, ketika 11 anggota keluarga ditemukan tewas di rumah mereka di Burari Delhi utara pada hari Minggu (1/7/2018), tidak ada penjelasan langsung atas kematian misterius mereka. Namun, dengan penemuan 11 buku catatan dari rumah mereka, polisi mengatakan mereka dapat menemukan jawaban atas sebagian besar teka-teki kasus ini.
Kesebelas orang ini diketahui merupakan penduduk asli Chittorgarh di Rajasthan. Keluarga Bhatia pindah ke Delhi lebih dari dua dekade lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesebelas orang ini adalah Narayan Devi yang berusia 77 tahun, putranya Bhavnesh Bhatia (50) dan Lalit Bhatia (45), istri mereka masing-masing Savita (48) dan Tina (42), seorang putri Pratibha (57) dan lima cucu, Priyanka (33), Neetu (25), Monu (23), serta Dhruv dan Shivam (keduanya 15).
Lalit memiliki bisnis kayu lapis dan Bhavnesh memiliki toko kelontong, keduanya ada di lantai dasar rumah mereka. Satu-satunya anggota keluarga yang bekerja, Priyanka, bekerja di sebuah perusahaan Noida dan bertunangan pada 17 Juni 2018.
Lalu bukti apa saja yang terkumpul? Berikut ini bukti-bukti di seputar kematian Burari ini:
Saksikan juga: Pria Bantul Pembuat Robot Berbahan Motor Rongsok
1. 11 Buku Catatan Ritual
Polisi menemukan 11 buku catatan berisi ritual keagamaan yang ditulis dalam bahasa Hindi. Terungkap bahwa ritual 'hawan' dilakukan beberapa jam sebelum kematian dan mereka memesan makanan dari luar. Delapan ponsel milik 11 anggota keluarga ini ditemukan ditempel dan disembunyikan di laci. Anjing peliharaan mereka dibiarkan terikat di teras.
Delapan di antaranya meninggal karena gantung diri. Yang lain telah meninggal karena tercekik. Tidak tanda-tanda perlawanan dari mereka. Polisi menduga Narayan mengikat lehernya ke kenop pintu sebelum jatuh dari tempat tidur. Awalnya, polisi mencurigai 'orang luar' dan menyelidiki kemungkinan orang yang menyesatkan keluarga ini. Belum ada bukti itu sejauh ini.
2. Catatan Ditulis 3 Orang Berbeda
Polisi mengatakan tulisan tangan itu menunjukkan bahwa catatan itu ditulis oleh setidaknya tiga orang yang berbeda, termasuk Lalit dan Priyanka. Yang pertama dari entri yang dibuat pada 8 Juli 2007, dan yang terakhir pada 30 Juni 2018.
Catatan terakhir menjelaskan ritual, aturan yang harus diikuti dan tujuan ritual ini. Ada tulisan tentang masalah keluarga dan bagaimana Lalit telah menjadi 'penyelamat' mereka. Ritual itu adalah 'upacara syukur' untuk suami Narayan, Bhopal Singh, yang meninggal pada 2007.
Diketahui, keluarga Chundawat berjuang menghadapi masalah keuangan dan pertikaian sampai 2007 ketika Bhopal Singh meninggal. Lalit mengambil alih kepala keluarga dan meyakinkan orang lain bahwa dia adalah reinkarnasi ayahnya dan bahkan mulai meniru mendiang lelaki itu. Polisi mengatakan Lalit adalah otak di balik ritual tersebut.
Mereka ingin 'berterima kasih' padanya atas nasib baik keluarga. Priyanka, seorang 'Mangalik' (lahir di bawah apa yang disebut kombinasi waktu yang 'salah') bertunangan. Namun ia dilarang menceritakan pertunangannya itu sebagai syarat ritual.
3. CCTV
Rekaman yang dirilis oleh polisi menunjukkan Savita dan Neetu membawa bangku dan Dhruv dan Shivam membawa kabel ke rumah sekitar pukul 10 malam pada 30 Juni. Polisi mengatakan barang-barang ini digunakan dalam ritual tersebut. Bhavnesh terlihat mengajak anjingnya jalan-jalan sekitar pukul 11 malam.
Seorang pengantar makanan mengantarkan 20 chappati. Tidak orang mencurigakan yang masuk atau keluar dalam rumah itu.
4. Temuan 11 Pipa
Korban tewas termasuk tujuh perempuan dan empat laki-laki. Sehari setelah kematian mereka, tujuh pipa bengkok dan empat pipa lurus ditemukan menonjol keluar dari rumah.
Kontraktor yang merenovasi rumah itu mengatakan pipa-pipa itu adalah ide Lalit untuk memastikan ventilasi. Buruh memperbaiki pipa dan tidak memikirkan jumlahnya. Tukang las juga mengatakan 11 batang itu bukan ide Lalit. Polisi belum menemukan penjelasan yang memuaskan atas hal ini.
5. Penjelasan Psikolog
Psikolog melihat kasus kematian 11 anggota keluarga ini sebagai akibat dari 'gangguan psikotik massal', yaitu anggota kelompok secara membabi-buta mempercayai salah satu di antara mereka dan mengikuti instruksinya tanpa pertanyaan. Mereka menduga Lalit menderita 'gangguan delusi'.
6. Kerabat mengatakan
Para kerabat masih percaya keluarga itu dibunuh. Mereka menolak untuk percaya 11 orang ini bisa gantung diri. Namun hingga saat ini pihaknya belum menemukan motif pembunuhan.
7. Rencana Ritual Serupa
Menurut catatan tersebut, keluarga ini juga berencana untuk mereplikasi ritual untuk membantu saudara perempuan mereka, Tina yang tinggal di tempat lain dan sedang menghadapi masalah. Tina sendiri tidak mengetahui rencana itu.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda, pembaca, yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.