Banjir Sempat Landa Pejaten Timur, Warga Kini Bersihkan Rumah dari Lumpur

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Minggu, 31 Okt 2021 10:05 WIB
Banjir Sempat Rendam Kawasan Pejaten Timur (Rakha/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah rumah warga di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sempat terendam banjir hingga 1 meter. Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Ciliwung.

Lumum (60), seorang warga RT 5 RW 8, Pejaten Timur, menuturkan banjir tersebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Banjir tersebut merendam rumahnya sekitar satu meter hingga surut pada pukul 05.00 WIB.

"Jam 1 datang air. Sampai jam 3. Jam 5 udah mulai surut. Banjir ini disini sekitar 1 meter setembok ini. Deres airnya," ujar Lumum saat ditemui detikcom di kediamannya, Minggu (31/10/2021).

Lumum menyebut meluapnya Sungai Ciliwung akibat faktor hujan deras yang melanda wilayah Depok dan Bogor. Pasalnya, di wilayah Pejaten Timur dini hari tadi tidak turun hujan.

"Tapi di Bogor dan Citayam, Depok, hujan deras," terang Lumum.

Lumum mengatakan banjir turut menggenangi rumahnya pada Sabtu (30/10) dini hari lalu. Banjir itu disebut lebih parah karena tingginya hingga 1,5 meter.

"Lebih parah Jumat kemarin 1,5 meter di sini. Gua aja tidur di atas air," ucapnya.

Banjir merendam kediaman Lumum biasanya saat musim hujan tiba. Dia dan keluarganya masih bertahan hingga saat ini di rumahnya karena tak kunjung dapat kejelasan terkait proyek normalisasi Sungai Ciliwung.

"Nungguin normalisasi Ciliwung. Dari tahun 2020 baru sebagian. Kan itu dibayar. Tahun 2020. Rp 2 juta per meter itu. Tahun ini belum ada kabar lagi," katanya.

Bahkan Lumum menyebut dalam dua tahun belakangan ini dirinya beserta warga sekitar lokasi tidak pernah mendapat sentuhan bantuan dari pemerintah setempat.

"Enggak dapat bantuan. 2 tahun ini," pungkasnya.

Selain itu, banjir merendam wilayah RT 16 RW 7, Pejaten Timur. Rumah seorang warga bernama Ayi (46) menjadi salah satu korbannya. Rumahnya dini hari tadi terendam banjir dan dipenuhi lumpur.

"Lumpur banyak di sini. Kan kalau di RT 16 itu mau buang lumpurnya jauh, harus dibuang ke got tapi jauh. Jadi sampai sekarang belum bersih," ujar Ayi.

Ayi mengatakan kini dia harus memindahkan semua barang ke lantai dua rumahnya. Sebab, bagian lantai satu rumah Ayi kotor terendam banjir dan lumpur.

"Ya ini saya harus pindahin lagi ke atas. Karena kan ini lumpur semua. Sampai sekarang juga belum bersih," tutur Ayi.

Pantauan detikcom di Pejaten Timur RT 5 RW 8, pukul 08.00 WIB, di lokasi hingga saat ini masih terlihat banyak lumpur di sekitar rumah warga. Tampak sejumlah rumah masih dipenuhi lumpur dan genangan air.

Kawasan Pejaten Timur (Rakha/detikcom)

Para warga terlihat sedang membersihkan area rumah dan ada pula yang tampak sedang memindahkan barang-barangnya ke lantai dua. Di sisi lain, di wilayah RT 16 RW 7 Pejanten Timur, tampak sejumlah petugas BPBD DKI Jakarta tengah mengeruk dan menyemprot air pada bagian jalan untuk membersihkan lumpur.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian untuk menghadapi musim hujan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan nantinya lokasi pengungsian itu dapat menampung 105 ribu orang.

"Menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian daya tampung 105.804 jiwa, dan sarana-prasarana pendukung, seperti tenda pengungsi, dapur umum, logistik, dan lain sebagainya," kata Riza dalam rekaman video, Jumat (29/10).

Untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI juga mengupayakan program revitalisasi waduk serta pompa secara berkala serta memasang alat pengukur curah hujan di 267 kelurahan di Jakarta.

"Kami lakukan adalah revitalisasi waduk dan pompa program Gerebek Lumpur di lima wilayah kota administrasi pembangunan sumur resapan drainase vertikal, memasang alat ukur curah hujan di seluruh, yakni 267 kelurahan sehingga kita tahu persis kalau musim hujan seperti apa," ujarnya.

Simak juga Video: Klaim Banjir Kering Sehari, Anies: Air Hujan Dalam Kendali Manusia







(rak/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork