.webp)
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo melantik pengurus Volkswagen Van Club 2021-2024, di Kantor IMI Pusat Jumat (29/10). Usai pelantikan, Bamsoet mengajak berbagai club otomotif di bawah naungan IMI untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam membangkitkan dan memajukan perekonomian nasional.
Salah satunya melalui pembukaan kembali penerbangan internasional ke berbagai destinasi wisata unggulan, seperti Bali dan Kepulauan Riau.
"Volkswagen Van Club di bawah kepemimpinan Irjen Pol (purn) Pudji Hartono Iskandar bisa mulai melakukan kegiatan club yang berimbas kepada pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata. Misalnya melakukan touring dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ke berbagai destinasi wisata," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).
"KADIN Indonesia memperkirakan selama pandemi COVID-19, kerugian sektor pariwisata mencapai Rp 10 triliun. Memulihkannya, perlu kerja sama semua pihak. Termasuk dari klub otomotif yang gemar melakukan touring," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPR RI ke-20 ini juga bercerita tentang ketertarikannya terhadap dunia otomotif sejak kuliah. Volkswagen 'Kodok', menjadi mobil pertama yang ia beli seharga Rp 600 ribu dengan cara mencicil.
Bamsoet mengatakan dirinya juga tergabung dalam VW Beatle Club, dengan nomor keanggotaan 111. Menurutnya, hadirnya klub otomotif dapat membawa manfaat tersendiri. Selain bisa bertemu dengan orang dengan kesamaan hobi, klub ini juga bisa menambah jaringan pertemanan lintas profesi.
"Jadikanlah keberadaan club otomotif sebagai media mempererat tali silaturahmi. Karena dunia masa kini tidak lagi sekadar menuntut persaingan. Melainkan lebih mengedepankan semangat kolaborasi dalam kebersamaan. Dari kolaborasi, kita bisa menghasilkan banyak hal bermanfaat," katanya.
Bamsoet menilai semangat kolaborasi antar para anggota Volkswagen Van Club bisa menjadi kekuatan ekonomi. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai usaha baru, yang bisa membuka lapangan pekerjaan.
"Misalnya dengan memanfaatkan peluang di sektor usaha modifikasi, restorasi hingga re-kreasi otomotif. Terlebih IMI bersama Kementerian Perhubungan sedang menyusun regulasi agar berbagai kendaraan modifikasi, restorasi, hingga re-kreasi bisa legal digunakan," ujarnya.
"Jangan sampai setelah nanti regulasinya hadir, justru malah dinikmati oleh orang-orang di luar kalangan pecinta otomotif yang hanya melihat dari sisi materi saja. Bukan karena kecintaan di dunia otomotif," pungkas Bamsoet.
(ncm/ega)
