Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Tuhan menciptakan area subur di Jawa Tengah itu bukan tidak mungkin ada bencananya. Menurut Ganjar, semua itu sudah menjadi ketetapan Allah SWT.
"Tuhan kasih area di Indonesia di Jawa Tengah subur makmur itu kan salah satunya juga ada bencananya begitu. Jadi semua siap-siap itu, itu sunatullah yang kita ikuti," kata Ganjar dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).
Ganjar mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat perihal peta kerawanan bencana. Kata Ganjar, ada daerah-daerah yang berpotensi longsor tinggi seperti di Banyumas sampai Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun demikian kami menyampaikan kepada kawan-kawan yang lain untuk sosialisasi hari ini, sosialisasi menurut saya yang paling penting dengan peta kerawanan bencana yang ada, kita mencoba melihat di tengah punggung daerah pegunungan atau tengahnya Jawa Tengah itu mulai dari sedikit Magelang, terus kemudian Wonosobo, Temanggung, Purbalingga, Banjarnegara sedikit Kebumen, terus kemudian Banyumas sampai Cilacap itu daerah-daerah yang punya potensi longsor yang tinggi," ungkap Ganjar.
Ganjar menyebut masyarakat yang berada di daerah rawan bencana sejatinya sudah siaga untuk menyelamatkan diri. Mereka telah mengetahui prioritas penyelamatan yang dilakukan pertama kali saat bencana itu datang.
"Karena kalau kemudian robnya naik ditambah dengan hujan, maka ini lengkaplah sudah penderitaannya yang kira-kira begitu maka kita minta untuk mereka siap siaga, dan gratenya mereka sudah tahu. Satu, selamatkan orangnya, dua kemudian harta benda yang memungkinkan ya, yang ketiga urusan yang lain karena belum selesai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR ya, maka kemudian beberapa Insyaallah bisa tertangani tapi yang lain belum tertangani, sehingga kami mengedukasi kepada masyarakat tidak ada yang sempurna untuk penyelesaian total hari ini tapi semua musti siaga," tuturnya.
Ganjar mengatakan pihaknya saat ini tengah memerintahkan jajaran di Dinas Lingkungan Hidup untuk tidak berhenti menanam tanaman terutama di daerah rawan bencana. Menurut Ganjar, hal itu dilakukan agar saat musim hujan tiba, air yang datang dapat langsung meresap baik ke tanaman-tanaman tersebut.
"Lingkungan hidup saya minta mumpung hujan nya ada terus, nanam tanaman tidak boleh berhenti, nanam terus dan ini nanam terus ini mumpung dan terus ditambah frekuensinya sampai dengan musim apa hujan di ini ada, sehingga kita harapkan air yang cukup banyak ini betul-betul bisa membantu bagaimana tanaman yang kita tanam bisa tumbuh baik itu di gunung di daerah-daerah rawan termasuk di wilayah pesisir dalam hal ini bakau, kalau hutan bakau tidak ada musimnya tanam saja terus cuman kalau pas musim apa namanya gelombang tinggi biasanya disekat juga itu kita minta agar mangrove-nya juga yang ukurannya juga relatif bisa tahan," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan pihaknya juga telah memerintah jajaran di Dinas Sumber Daya Air untuk mengecek sungai yang rawan bencana. Tak hanya itu, Ganjar juga memerintahkan untuk melakukan pengerukan sungai dan menaruh sedimen itu di pinggirannya.
"Tentu saja sektor terkait ini pling besar wilayah sungai terus kemudian dinas sumber daya air kami kita minta untuk mulai ngecek sungai sungai terutama yang rawan bencana, praktek di Grobogan waktu itu kemarin saya cek beberapa sungai boleh dikeruk dan kemudian sedimennya ditaruh di pinggir," ujarnya.
Lebih lanjut, politisi PDIP ini menuturkan pihaknya juga memfokuskan di titik-titik di jalan raya yang sering tegenang air akibat curah hujan tinggi. Ganjar menyebut pihaknya telah memerintahkan Dinas Bina Marga untuk memperhatikan itu agar tidak ada jalan yang berlubang yang bisa menyebabkan kecelakaan.
"Namun semua sekarang mesti waspada dari Dinas Kehutanan, lingkungan hidup kemudian sumber daya air, termasuk paling besar wilayah sungai dan ketiga Bina Marga. Kami, Bina Marga kami karena ini pasti akan terpengaruh infrastruktur mereka termasuk jalan itu kalau tekanan, cuacanya sangat tinggi sekali, maka ini biasanya akan membikin persoalan jalannya berlubang dan inilah kecelakaan sering terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan prakiraan curah hujan akibat fenomena La Nina. BMKG menyebut fenomena La Nina pada level moderate sering dimulai pada musim hujan sampai Februari 2022 mendatang.
"Demikian juga pusat layanan iklim dunia lainnya, seperti di Amerika oleh NOAA, di Australia oleh BoM dan di Jepang oleh Japan Metrological Agency memperkirakan bahwa La Nina ini setidakanya akan terjadi hingga level moderate hingga bulan Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG.
Simak video 'Ganjar Siap Hadapi Potensi Bencana Dampak La Nina':