Alasan Wakil Ketua KPK Nawawi Tak Ikut Raker di Hotel Bintang Lima

Alasan Wakil Ketua KPK Nawawi Tak Ikut Raker di Hotel Bintang Lima

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 07:45 WIB
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12/2019). Presiden Joko Widodo melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Foto: Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango (Antara Foto)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango tidak ikut rapat kerja (raker) KPK yang digelar di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort dan Spa. Nawawi beralasan dirinya mewakili pimpinan KPK yang harus tetap siaga di kantor.

"Iya saya tidak ikutan raker Yogya, tidak kenapa-kenapa. Saya pikir sebaiknya tetap ada di antara kami berlima yang standby di kantor," kata Nawawi melalui pesan singkat, Jumat (29/10/2021).

Tak hanya soal keberadaan pimpinan di kantor KPK. Nawawi juga beralasan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan pula, saya merasa tidak terlalu fit," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Nawawi Pomolango terlihat keluar dari gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (28/10) saat KPK menggelar raker di hotel bintang lima. Nawawi tidak memberikan pernyataan pers saat ditemui wartawan saat itu.

ADVERTISEMENT

Nawawi sempat mengatakan dirinya keluar dari gedung KPK untuk melihat situasi di sekitar. Pada saat itu di gedung KPK memang sedang ada aksi terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan ratusan toilet di sejumlah institusi pendidikan di Kabupaten Bekasi.

"Saya ingin tahu aja ada apa ramai-ramai ini," singkatnya.

Raker yang digelar KPK di hotel bintang lima itu menuai kritik dari mantan pegawainya. Di sisi lain, pimpinan KPK membalas para mantan pegawai itu sebelumnya pernah mengikuti raker di luar kota.

Bermula dari cuitan mantan penyidik KPK Novel Baswedan di Twitter. Novel menyinggung perihal etis tidaknya raker KPK di luar kota di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

"Pimpinan KPK dan pejabat utamanya besok dan lusa melaksanakan raker di Hotel Sheraton Yogya dilanjut dengan Jumat pagi acara sepeda santai start dari Mapolsek Ngemplak sampai warung kopi Kaliurang Yogya. Etis nggak sih di tengah pandemi dan kesulitan mengadakan acara begini?" cuit Novel melalui akun Twitter @nazaqistsha, Rabu (27/10). Cuitan Novel telah disesuaikan sesuai kaidah bahasa.

Pimpinan KPK kemudian merespons kritik Novel. Baca di halaman berikutnya.

Simak juga 'Firli ke Pegawai: Jadi ASN Jangan Sampai Hambat Tugas Pokok KPK':

[Gambas:Video 20detik]



Membalas cuitan itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan kegiatan serupa di tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan di luar kota. Bahkan, lanjut Ghufron, para mantan pegawai yang kini mengkritik itu pernah juga mengikuti raker serupa.

"Semuanya diikuti oleh struktur, misalnya Pak Giri dulu Deputi Direktur Dikmas mereka juga ikut, Pak Koko (Sujanarko) juga ikut, Mas Febri sebagai Karo Humas juga ikut," kata Ghufron saat ditemui di Sheraton Mustika Yogyakarta.

"Jadi struktur bukan hanya hari ini sebelum-sebelumnya ketika mereka masih menjadi bagian dari KPK pun bagian yang ikut serta. Kalau kemudian sekarang dikritik itu kan Anda yang bisa menyimpulkan sendiri," tambahnya.

Adapun agenda raker KPK selama 3 hari di hotel bintang 5 Sleman ini, meliputi rapat evaluasi kinerja/rapat tinjauan kinerja (REK/RTK) tahunan; evaluasi dan perumusan regulasi pasca alih status pegawai KPK menjadi ASN; dan pembaharuan struktur kelembagaan.

"Penyusunan struktur baru setelah ke ASN karena tentu kulturnya berbeda, strukturnya berbeda dan juga mekanisme kerja di kami perlu disesuaikan. Yang selama ini kami menggunakan Perkom No 7 tahun 2020 setelah menjadi ASN tentu banyak kami sesuaikan kembali," jelas Ghufron.

Sementara itu pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata menegaskan jika agenda raker di luar daerah bukan hanya kali ini saja dilaksanakan.

"Sebelum periode sekarang pun sudah sering dilakukan di luar. Periode saya kan ini periode kedua saya. Makanya itu sudah menjadi hal yang rutin," kata Marwata.

Halaman 2 dari 2
(whn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads