Rocky Gerung mengkritik rencana Sekjen PDIP Hasto Krisiyanto soal beasiswa untuk membandingkan kepemimpinan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rocky menilai Hasto mau membalikkan data.
"Karena tadi saya baca, saudara Sekjennya, Hasto, memberi beasiswa, menawarkan beasiswa pada mahasiswa S1, S2, S3, yang bisa bikin perbandingan antara kepemimpinan SBY dan Jokowi. Tentu dengan maksud agar supaya, kepemimpinan Jokowi bisa diberi pujian dan kepemimpinan SBY bisa diberi hardikan," kata Rocky Gerung di Tentative Cafe, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/10/2021).
Rocky Gerung mengaku tidak tahu siapa yang bakal tertarik mendaftar beasiswa itu. Dia kemudian berandai-andai soal mahasiswa yang mendaftar lalu menemukan data bahwa kondisi di era SBY lebih baik daripada Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak tahu siapa yang akan mendaftar jadi memperoleh beasiswa itu. Yang ajaib nanti kalau misalnya S3 orang mendaftar itu menemukan data konkret bahwa di masa SBY, ruang fiskal kita, Pak Anthoni, membesar 200 persen. Di masa Jokowi membesar 20 persen," kata dia.
Dia menilai Hasto mencetuskan pemberian beasiswa itu untuk membalikkan data. Dia menyebut Hasto sedang panik.
"Demikian juga ruang kemakmuran meningkat 300 persen, di masa Jokowi meningkat hanya 20 persen juga. Jadi ajaib PDIP, mengajukan semacam sayembara untuk membalik data itu. Padahal itu data internasional dicatat di semua financial market. Ada di data Bank Dunia. Jadi anda bayangkan kepanikan dari partai pelapor ini, terhadap keadaan rakyat Indonesia sehingga Hasto kepaksa bikin sayembara. Masih beasiswa. Tentu dengan maksud agar data itu berubah," jelas dia.
Rocky menyinggung pernyataan Menkeu Sri Mulyani bahwa utang negara diwariskan dari pemerintah sebelumnya. Rocky mengatakan utang di masa SBY juga diwariskan dari Megawati Soekarnoputri yang merupakan Presiden RI ke-5.
"Kan ini ajaib kan. Demikian juga Sri Mulyani menerangkan bahwa problem utang kita itu adalah warisan dari pemerintahan sebelum. Memang betul. Secara logis begitu. Utang Jokowi warisan dari SBY. Tapi, harus diteruskan. Utang SBY juga warisan Megawati. Jadi logika-logika itu yang memburuk di kita hari ini," tutur Rocky Gerung.
Simak video 'Hasto 3 Kali Sindir SBY, PD Singgung Data Kemiskinan-Pengangguran':
Hasto Buka Beasiswa
Hasto Kristiyanto sebelumnya membuka pendaftaran beasiswa untuk masyarakat secara luas. Beasiswa yang diinisiasi Hasto itu ditujukan untuk kajian perbandingan SBY dan Jokowi.
Beasiswa yang dikeluarkan Hasto tersebut dalam kapasitas sebagai pribadi. Hasto mengaku terkejut akan banyaknya mahasiswa yang melamar untuk mendapatkan beasiswa secara khusus melakukan kajian membandingkan kepemimpinan Presiden Jokowi dan SBY.
"Peminatnya sangat banyak, mencapai 53 orang. Sebagian besar mengambil program S2 dan S3 dan berasal dari kalangan perguruan tinggi ternama. Ada dari Universitas Indonesia, UGM, Universitas Airlangga, UIN Banda Aceh, hingga dari Oslo University, Manila University, Universiti Sains Malaysia. Kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan dan lain-lain," kaya Hasto dalam keterangannya, Senin (25/10).
Hasto menjelaskan, keseluruhan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian perbandingan kepemimpinan SBY dan Jokowi tersebut, menurut Hasto, untuk menilai kepemimpinan presiden dari berbagai sektor.
"Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab dan bagaimana legasi seorang presiden diambil. Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata," ujarnya.