Eks Direktur KPK Heran dengan Pernyataan ala 'Anak-anak' dari Ghufron

Eks Direktur KPK Heran dengan Pernyataan ala 'Anak-anak' dari Ghufron

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 15:51 WIB
Komisi III DPR memulai uji kelayakan dan kepatuhan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Calon pimpinan KPK Sujanarko mendapat giliran pertama yang dicecar oleh anggota Komisi yang membidangi persoalan hukum tersebut. lamhot Aritonang/detikcom.
Eks Direktur PJKAKI Sujanarko (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi Sujanarko heran atas tanggapan KPK yang membalas kritik dari mantan pegawainya sendiri soal kegiatan di hotel bintang lima. Menurut Sujarnako, jawaban dari pimpinan KPK itu seperti pernyataan anak kecil.

"Jawaban kayak anak-anak saja," kata Sujanarko kepada wartawan, Kamis (28/10/2021).

Pria yang akrab disapa Koko ini mengatakan pimpinan KPK salah dalam menafsirkan kritik yang dilontarkan mantan pegawai KPK Novel Baswedan itu. Kata Koko, semua insan KPK yang tertulis namanya dalam surat tugas pasti ikut dalam kegiatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu setiap insan yang sudah ada surat tugasnya di KPK pasti ikut. Konteksnya bukan itu. Kritik Novel ini kritik membangun sebetulnya," ucapnya.

Koko lalu menyinggung saat era kepemimpinan Agus Rahardjo cs yang menggunakan gedung KPK untuk menyelenggarakan kegiatan. Koko menyebut sejatinya KPK mempunyai jargon hidup sederhana.

ADVERTISEMENT

"Ingat saya zaman kepemimpinan Agus Rahardjo setelah KPK punya gedung sendiri diutamakan memakai gedung sendiri apabila cukup memadai, KPK selalu punya jargon hidup sederhana ditambah situasi saat ini masih pandemi," tuturnya.

Lebih lanjut, Koko meminta pimpinan KPK lebih dewasa dan bijaksana dalam menanggapi kritik yang datang dari masyarakat.

"Pesan saya tolong pimpinan KPK lebih dewasa menanggapi kritik masyarakat," ungkap Koko.

Sebelumnya diketahui, mantan pegawai KPK Novel Baswedan mengkritik agenda rapat KPK yang digelar di hotel bintang lima Yogyakarta. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membalas kritik itu dengan menyebut ada eks pegawai KPK juga ikut kegiatan serupa di tahun sebelumnya.

Ghufron lalu menyebut nama-nama eks pegawai KPK yang pernah mengikuti agenda serupa sebelumnya. Di antaranya Giri Suprapdiono, Sujanarko, dan mantan Jubir KPK Febri Diansyah.

"Semuanya diikuti oleh struktur. Misalnya Pak Giri dulu Deputi Direktur Dikmas mereka juga ikut, Pak Koko (Sujanarko) juga ikut, Mas Febri sebagai Karo Humas juga ikut," kata Ghufron saat ditemui di Sheraton Mustika Yogyakarta.

"Jadi struktur bukan hanya hari ini sebelum-sebelumnya ketika mereka masih menjadi bagian dari KPK pun bagian yang ikut serta. Kalau kemudian sekarang dikritik itu kan Anda yang bisa menyimpulkan sendiri," tambahnya

Adapun agenda raker KPK selama 3 hari di hotel bintang 5 Sleman ini meliputi rapat evaluasi kinerja/rapat tinjauan kinerja (REK/RTK) tahunan; evaluasi dan perumusan regulasi pasca-alih status pegawai KPK menjadi ASN; dan pembaruan struktur kelembagaan.

"Penyusunan struktur baru setelah ke ASN karena tentu kulturnya berbeda, strukturnya berbeda dan juga mekanisme kerja di kami perlu disesuaikan. Yang selama ini kami menggunakan Perkom No 7 tahun 2020 setelah menjadi ASN tentu banyak kami sesuaikan kembali," jelas Ghufron.

Sementara itu, pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata, menegaskan agenda raker di luar daerah bukan hanya kali ini dilaksanakan.

"Sebelum periode sekarang pun sudah sering dilakukan di luar. Periode saya kan ini periode kedua saya. Makanya itu sudah menjadi hal yang rutin," kata Marwata.

Novel Baswedan diketahui mengkritik KPK karena menggelar kegiatan di Yogyakarta ini. Kritik disampaikan Novel melalui media sosial.

"Pimp KPK + pejabat utamanya besok & lusa, laks raker di Hotel Seraton Yogya. Dilanjut dengan Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Ngemplak - warung Kopi Kali Urang Yogya," cuitnya dalam akun Twitter@nazaqistsha, Rabu (27/10).

"Etis nggak sih? Di tengah pandemi & kesulitan mengadakan acara begini?" tambahnya.

Simak juga 'Firli ke Pegawai: Jadi ASN Jangan Sampai Hambat Tugas Pokok KPK':

[Gambas:Video 20detik]



(whn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads