Kapolda NTT Pecat 13 Polisi Terkait Asusila dan Telantarkan Keluarga

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi Terkait Asusila dan Telantarkan Keluarga

Antara - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 13:58 WIB
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif. (dok. istimewa)
Kupang -

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif memecat alias memberhentikan tidak dengan hormat 13 polisi anggotanya. Pemecatan itu terkait tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

"Saya melihat banyak kasus polisi yang belum tuntas diselidiki, sehingga saya panggil kepala Bidang Propam serta SDM untuk membicarakan hal itu untuk memberikan kepastian akan status mereka," katanya di Kupang, Kamis (28/10/2021), seperti dilansir Antara.

Ia menyatakan, dari ke-13 polisi yang dipecat itu, beberapa di antaranya terlibat kasus lama, yakni sejak 2005. Namun, keputusan pencopotan baru dilakukan pada saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, juga ada yang kasusnya sudah sejak 2005 hingga sekarang," ujar dia.

Sejak awal, dia menegaskan tidak main-main dengan ucapannya soal akan mencopot anggotanya yang terlibat kasus hukum atau perilaku tidak terpuji. Menurut dia, kepastian hukum kepada anggota yang melakukan pelanggaran harus diberikan sehingga tidak muncul pertanyaan dari masyarakat umum.

ADVERTISEMENT

Ia juga mengatakan keputusan memecat tersebut karena ada beberapa kasus yang perlu dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Komandan berbintang dua itu menyebutkan 13 polisi yang dipecat itu berasal dari beberapa Polres, di antaranya dua polisi dari Polres Lembata, Polres Kupang Kota (dua polisi), Polres Belu (satu polisi), Polres Timor Tengah Utara (dua polisi). Polres Sikka (satu polisi), Polres Alor (satu polisi), Polda NTT (satu polisi), Polres Flores Timur (satu orang), dan Polres Timor Tengah Selatan (dua polisi).

(idh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads