Lahan Museum Sumpah Pemuda Jakpus Resmi Diserahkan ke Negara

Lahan Museum Sumpah Pemuda Jakpus Resmi Diserahkan ke Negara

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 12:45 WIB
Lahan Museum Sumpah Pemuda Jakpus Resmi Diserahkan ke Negara
Lahan Museum Sumpah Pemuda Jakpus Resmi Diserahkan ke Negara (Dias/detikcom)
Jakarta -

Lahan Museum Sumpah Pemuda, Senen, Jakarta Pusat (Jakpus), diserahkan ahli waris kepada negara melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Penyerahan sertifikat tanah dari lahan museum itu diserahkan hari ini.

"Ada penyerahan sertifikat tanah, lahan yang ditempati oleh Museum Sumpah Pemuda ini dari keluarga pemilik yang asal kepada Museum Sumpah Pemuda," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Hilmar Farid saat ditemui di Museum Sumpah Pemuda, Jakpus, Kamis (28/10/2021).

"Tentu kita apresiasi keluarga menghibahkan gedung yang luar biasa ini kepada negara, sehingga kita bisa terus merawat ingatan mengenai Sumpah Pemuda ini bagi generasi selanjutnya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilmar menjelaskan bangunan yang dijadikan Museum Sumpah Pemuda ini merupakan gedung yang bersejarah. Pasalnya, di tempat inilah lagu 'Indonesia Raya' pertama kali dilantunkan.

"Setiap kali dengar 'Indonesia Raya' berkumandang di gedung ini, kita terharu. Karena di gedung ini lah untuk pertama kalinya 'Indonesia Raya' dibunyikan dan ditampilkan kepada publik. Jadi ini benar-benar gedung yang sangat bersejarah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hilmar memuji Yanti Silman beserta keluarga selaku ahli waris yang mau menghibahkan lahan Museum Sumpah Pemuda. Hilmar, mewakili pemerintah, berterima kasih kepada Yanti.

"Dan saya kira apa yang dilajukan Bu Yanti dan keluarga adalah bentuk kontribusi yang luar biasa bagi penegakan sejarah bangsa. Jadi kalau di tahun 28, kakek dari Bu Yanti merelakan rumahnya digunakan sebagai tempat kongres dari pada pemuda. Di hari ini Bu Yanti dan keluarga menyerahkan lahan ini untuk seterusnya digunakan," paparnya.

Sementara itu, perwakilan ahli waris, Yanti Silman, membeberkan penyerahan lahan itu tidak menimbulkan konflik di keluarganya. Yanti mengungkapkan keluarga telah sepakat menghibahkan lahan Museum Sumpah Pemuda.

"Kita sudah sepakat semua keluarga untuk menyerahkan. Jadi tidak ada konflik di antara kita. Karena kita mengikuti wasiat dari kakek dan ayah saya juga. Dan kita sendiri juga rela untuk menyerahkan. Bukan hanya karena wasiat. Mungkin kalau tidak ada wasiat pun kita akan sama," kata Yanti.

"(Museum) ini lebih penting bagi negara daripada kita sendiri. Ayah saya bilang, 'kita wariskan ke kamu tuh bukan harta, tapi ilmu'. Itu kata-kata beliau yang saya terus ingat," imbuhnya.

Simak Video: Bakal Demo di Depan Istana, Massa Buruh Mulai Bergerak

[Gambas:Video 20detik]



(drg/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads