Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan bantuan kendaraan operasional kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel. Ada 10 unit sepeda motor dan 1 unit mobil yang diserahkan Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) kepada BNN Sumsel.
Bantuan kendaraan tersebut Diserahkan Herman Deru didampingi Duta Anti Narkoba Provinsi Sumsel Ratu Tenny Leriva kepada Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Joko Prihadi di halaman Gedung Bina Praja Pemprov Sumsel. Turut hadir Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel Kurniawan AP dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.
Herman Deru mengatakan pintu masuk peredaran narkoba mulai dari darat, laut, dan udara mesti ditutup rapat. Terlebih, di Sumatera Selatan terdapat sungai besar dan kecil yang bisa menjadi pintu masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu Kita butuh organ tambahan baik dari Polairud, TNI, Lanal dan juga BNN," kata Herman Deru dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).
Selain menyerahkan bantuan kendaraan operasional kepada BNN, Herman Deru juga menghadiri rapat tim terpadu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika Sumsel di Auditorium Bina Praja.
Herman Deru mengatakan peran tokoh agama dalam membentengi umat terhindar dari barang haram tersebut juga sangat penting. Para tokoh agama dapat dilibatkan untuk mengedukasi berbagai lapisan masyarakat.
"Agar maksimal edukasi ini perlu dilakukan sejak kita kecil dan terus diingatkan. Agar jangan sampai generasi kita rusak karena narkoba," tegas Herman Deru.
Herman Deru menyampaikan meskipun bantuan yang diberikan Pemprov Sumsel kepada BNN Sumsel jumlahnya tak terlalu banyak, namun diharapkan dapat membantu pencegahan hingga pemberantasan narkoba di Sumsel secara maksimal.
"Ini tanggung jawab kita semua bukan hanya BNN atau instansi tertentu," lanjut Herman Deru.
Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol DJoko Prihadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya menyatukan semua stakeholder untuk sama-sama memerangi narkoba di Sumsel. Salah satunya melalui pembentukan tim terpadu P4GN.
"Tim terpadu P4GN ini dibentuk untuk mengatasi permasalahan narkoba ini dari hulu ke hilir dengan memerangi narkoba mulai dari bidang pemberantasan hingga rehabilitasi," terang Joko.
Pembentukan tim terpadu ini, lanjut Djoko, juga sebagai bentuk tindak lanjut pihaknya terhadap arahan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu agar upaya memerangi narkoba hari lebih berani dan lebih gencar lagi.
"Kalau tidak bekerja sama dan komitmen yang kuat kita tidak akan bisa selesaikan masalah ini dari hulu dan ilir," tutur Joko.
Ia menguraikan, dalam upaya pemberantasan narkoba di Sumsel, BNN menggunakan tiga pendekatan utama. Pertama, melalui soft power approach yakni dengan melakukan pencegahan, pemberdayaan, rehabilitasi dan pasca rehabilitasi. Kedua dengan hard power approach yaitu aspek penegakan hukum tegas dan terukur. Ketiga, melalui smart power approach yang cerdas dalam pengembangan dan penggunaan IT serta medsos.
"Kita tidak boleh surut dan harus menang melawan bandar dan peredaran narkoba di Sumsel," cetus Djoko.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel Kurniawan mengatakan rapat tim terpadu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika Sumsel digelar dalam rangka penguatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah sumsel, dengan membentuk bentuk tim terpadu sekaligus menyusun rencana aksi daerah tahun 2022.
Rapat tersebut diisi dengan diskusi terkait penguatan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
(akd/ega)