Penyelam Ungkap Kendala Pencarian Harta Karun Sriwijaya di Sungai Musi

Penyelam Ungkap Kendala Pencarian Harta Karun Sriwijaya di Sungai Musi

Prima Syahbana - detikNews
Rabu, 27 Okt 2021 16:27 WIB
Barang-barang diduga harta karun kerjaan Sriwijaya yang ditemukan di dasar Sungai Musi, Rabu (27/10/2021).
Barang-barang diduga harta karun Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di dasar Sungai Musi. (Prima Syahbana/deikcom)
Palembang -

Penemuan harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi menjadi sorotan internasional setelah arkeolog maritim Inggris, Dr Sean Kingsley, angkat bicara. Beberapa penyelam yang mencari barang diduga harta karun tersebut mengaku kesulitan menuju dasar sungai.

"Kendalanya menyelam di Sungai Musi adalah arus yang deras dan harus menempuh kedalaman sekitar 20 meter menuju dasar sungai," kata seorang penyelam pemburu barang antik berinisial FJ, Rabu (27/10/2021).

Untuk menuju dasar sungai, para penyelam harus bertaruh nyawa. Mereka hanya menggunakan kompresor yang kerap digunakan bengkel tambal ban sebagai modal oksigen untuk dibawa ke dasar sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya pakai kompresor. Ya bahayalah, namanya juga cari uang. Di dalam sana sekitar 1 jam mencari koin emas dengan cara disedot ke atas," katanya.

FJ mengaku rela menggeluti pekerjaan yang membahayakan nyawanya itu sejak beberapa tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Sudah sekitar 2-3 tahunlah," katanya.

Senada dengan FJ, penyelam lainnya berinisial FR mengaku sudah 7 tahun menggeluti pekerjaan ini. Uang yang dapat dihasilkan sekitar Rp 300 ribu.

"Kalau saya sudah 7 tahun kerja seperti ini. Penghasilannya tidak menentu, sehari bisa Rp 300 ribulah, kira-kira," jelas FR.

Sebelumnya, Komunitas Pecinta Antik Sriwijaya (KompakS) mengaku sudah lama mengetahui informasi adanya barang antik peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Informasi itu juga pernah menjadi perdebatan di antara mereka pada 2009.

"Kami tahu informasi itu sudah lama, sekitar tahun 2009 lalu, saat itu sempat menjadi perdebatan juga di komunitas kami," kata Ketua Komunitas Pecinta Antik Sriwijaya, Yudi, ketika ditemui detikcom, Rabu (27/10/2021).

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga 'Suasana Mencekam Saat Batutulis Hendak Dibongkar Demi Harta Karun':

[Gambas:Video 20detik]



Yudi mengatakan pihaknya sangat menyayangkan informasi ini malah muncul dari luar negeri. Informasi ini, menurutnya, sudah diketahui para penyelam dan pencinta barang antik di Palembang sudah sejak lama, namun tidak diakui.

"Tapi sayangnya, pemerintah seakan-akan tidak peduli akan temuan dari Sungai Musi tersebut. Mereka para penyelam awalnya hanya mencari barang bekas, seperti besi dan lainnya. Karena penemuan barang antik diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu nilainya lebih menjanjikan, mereka pun fokus ke sana," kata Yudi.

Yudi berharap peneliti dari Indonesia seharusnya bergerak lebih cepat sebelum nantinya barang antik yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sungai Musi itu dikuasai semua oleh luar negeri. Dia juga meminta para penyelam direkrut atau difasilitasi.

"Ya harus segera dilakukan penelitian. Kami bisa memberi informasi sebatas itu. Selama ini suara kami hanya diabaikan. Memang yang berkompeten memastikannya ya peneliti. Untuk penyelamnya juga harus difasilitasi atau direkrut biar nilai sejarah bisa kita sendiri (Indonesia) yang kembangkan," katanya.

Halaman 3 dari 2
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads