Polisi mulai mengusut kasus 35 warga keracunan di Koja, Jakarta Utara, setelah menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dua kader PSI sudah diperiksa.
"Ketua DPC Kecamatan Koja dan Ketua DPD Kelapa Gading. Ada dua yang kita kita ambil keterangannya," kata Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).
"Kita menanyakan kegiatan apa, tujuannya apa. PSI kan partai, apakah dia mencari suara atau mencari apa. Kita belum tahu ke situ atau mencari pendekatan atau apa ya kan," tambahnya.
Dia mengatakan terkait unsur pidana dalam kasus itu, polisi masih menunggu hasil laboratorium terkait sampel makanan yang membuat puluhan warga keracunan.
"Kita melihat hasil labnya dulu. Kita belum bisa menentukan ada pidana atau tidak. Kita menentukan hasil labnya dulu," kata Abdul.
Sampel makanan itu telah diserahkan kepada pihak laboratorium. Abdul mengaku hasil laboratorium akan keluar dalam dua hari ke depan.
"Sampel labnya sudah kita kirim ke Sentul. Tapi hasilnya mungkin dua hari lagi," ujar Abdul.
Sebanyak 35 warga RW 006 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, keracunan. Mereka keracunan setelah menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Tadi kita coba undang dari pihak puskesmas untuk mendata itu ada 35 orang," kata Ketua RW 006 Koja Suratman saat dihubungi, Senin (25/10).
Suratman menjelaskan, pada Minggu (24/10), sekitar 80 warga menerima nasi boks berlogo PSI. Nasi boks itu bermenu nasi, telor, buncis, dan orek tempe.
Dari 35 orang yang keracunan, 24 orang dirawat di RSUD Koja. Sejauh ini, beberapa warga sudah dibolehkan untuk pulang dari RS.
"Ada yang berobat, ada yang menahan saja. Jadi yang di RS ada 24 orang. Jadi untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang," ujarnya.
Simak juga 'Formula E Resmi Digelar di 2022, PSI: Kejar Pertanggungjawaban Anies!':