Apa Saja Isi Sumpah Pemuda? Mari Simak Lagi Jelang 28 Oktober

Apa Saja Isi Sumpah Pemuda? Mari Simak Lagi Jelang 28 Oktober

Arinta Putri Anggraini - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 12:22 WIB
Apa Saja Isi Sumpah Pemuda? Mari Simak Lagi Jelang 28 Oktober
Apa Saja Isi Sumpah Pemuda? Mari Simak Lagi Jelang 28 Oktober -- ilustrasi Museum Sumpah Pemuda (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Apa saja isi Sumpah Pemuda kini perlu diketahui kembali menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93 pada 28 Oktober 2021.

Sumpah Pemuda merupakan suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar tersebut merupakan hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928, dan dihadiri oleh organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa saja isi dari Sumpah Pemuda? Bagaimana sejarahnya? Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui selengkapnya.

Apa Saja Isi Sumpah Pemuda: Ini Sejarah Singkatnya

Sebelum mengetahui apa saja isi Sumpah Pemuda, ada baiknya ketahui terlebih dahulu sejarah singkatnya. Dikutip dari website resmi Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud, gagasan Sumpah Pemuda ini berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yaitu sebuah organisasi pemuda yang anggotanya adalah pelajar dari seluruh indonesia.

ADVERTISEMENT

Melalui inisiatif PPPI, kongres awal Sumpah Pemuda ini dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat hingga menghasilkan Sumpa Pemuda.

Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond

Rapat pertama kongres Sumpah Pemuda dilaksanakan pada 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat meningkatkan semangat persatuan pemuda Indonesia. Kemudian, acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang makna dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, terdapat lima faktor yang dapat mempererat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop

Selanjutnya, rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, rapat ini membahas tentang masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, setuju bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, dan mendapat dididikan secara demokratis.

Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada rapat terakhir, Soenario memaparkan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sedari dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Baca selengkapnya soal apa saja isi Sumpah Pemuda di halaman berikutnya.

Apa Saja Isi Sumpah Pemuda: Ini Isinya

Ketiga rapat kongres sudah diketahui. Namun perlu diketahui pula, sebelum rapat kongres tersebut ditutup, diperdengarkan terlebih dahulu lagu "Indonesia" karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan meriah oleh peserta kongres.

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, yang berbunyi:

Pertama
Kami Poetra dan Poetri Indonesia,
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia.

Kedoea
Kami Poetra dan Poetri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami Poetra dan Poetri Indonesia,
Mendjoengdjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia.

Demikian informasi mengenai apa saja isi Sumpah Pemuda, mulai dari sejarahnya hingga isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri. Semoga bermanfaat.

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads