Tabrakan melibatkan TransJakarta dengan TransJakarta di Cawang, Jakarta Timur, memakan korban jiwa. Dua orang tewas akibat kecelakaan tragis tersebut.
Kecelakaan maut itu terjadi di jalur busway Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, pada Senin (25/10) kemarin. Selain korban tewas, 37 korban lainnya mengalami luka-luka.
Selain korban jiwa, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kendaraan mengalami kerusakan parah. Bus TransJ yang menabrak belakang TransJ lain mengalami kerusakan parah di bagian depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta kecelakaan TransJ vs TransJ yang dirangkum detikcom:
Sopir dan 1 Penumpang Tewas
Sopir TransJakarta yang menghantam TransJakarta lain dari belakang, tewas dalam kecelakaan itu. Selain sopir, 1 orang penumpang juga dikabarkan tewas.
"Jadi pas yang 3 (korban) kita bilang di awal, yang satu itu ternyata masih ketolong, masih ada. Update terakhir meninggal dua orang," ujar Kasat Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dihubungi detikcom, Senin (25/10/2021).
37 Penumpang Luka-luka
Argo menyampaikan total korban yang ada di dalam bus itu 39 orang, termasuk sopir TransJakarta. Selain 2 tewas, 37 penumpang dilaporkan terluka.
"Enam orang (penumpang) dibawa ke RS Budi Asih, nah terus ada sebagian penumpang yang di Gedung Nissan itu ada 31 orang yang luka-luka. Tadi informasinya nambah lagi, jadi sekarang 39 (korban), (di antaranya) 37 luka-luka," paparnya.
Argo menyampaikan kondisi para korban luka.
"Lukanya kita nggak tahu, bervariasi ada yang ringan dan berat dan yang dua itu yang tadi meninggal. (Korban tewas) satu penumpang dan satu sopir," katanya.
Informasi terakhir disampaikan TransJakarta, 11 korban luka sudah dipulangkan dari rumah sakit.
"Alhamdulillah. Sampai saat ini sebanyak 4 (empat) orang dari RS Budhi Asih dan 7 (tujuh) orang pelanggan yang mengalami luka-luka sudah diperbolehkan pulang. Sebagian yang lainnya masih terus mendapatkan perawatan," ujar Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta, Prasetia Budi, dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
Simak di halaman selanjutnya sopir tewas terjepit
Sopir Tewas Terjepit
Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan evakuasi korban dimulai pukul 09.22 WIB. Evakuasi selesai pada pukul 10.10 WIB.
"Delapan orang luka berat, 22 luka ringan," ujar Gatot, dalam keterangannya, Senin (25/10/2021).
Sementara itu, Kasie Lantas Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Eko Setio BW mengatakan posisi sopir TransJ yang menghantam dari belakang terjepit badannya.
"Iya, pas di jalur TransJakarta-nya. Sopirnya kendaraan yang di belakang masih kegencet," terang Eko.
Sopir TransJ Diduga Mengantuk
Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut. Dugaan sementara, kecelakaan diakibatkan karena sopir TransJakarta mengantuk.
"(Penyebabnya) mengantuk. Jadi dugaannya mengantuk sopirnya," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dihubungi detikcom, Senin (25/10/2021).
TransJ Terdorong Sejauh 15 Meter
Polisi mengungkapkan bus TransJakarta belakang menghantam keras bus TransJakarta yang ada di depannya. Akibatnya, bus Transjakarta yang ada di depannya terdorong sekitar 15 meter.
"Kami masih terus laksanakan penyelidikan karena di TKP kendaraan yang ditabrak dari belakang terseret cukup jauh, kurang-lebih 15 meter," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di gedung Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Simak di halaman selanjutnya, tak ada bekas rem
Tak Ada Jejak Rem TransJ Penabrak
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan tidak ada jejak rem bus yang menghantam armada bagian depan.
"Kita masih selidik (penyebab kecelakaan), tetapi memang kalau kita lihat tidak ada upaya pengereman dari kendaraan belakang yang menabrak kendaraan di depannya, tidak ada skid mark (bekas rem)," kata Sambodo.
Polisi Dalami Penyebab Laka Human Error/Vehicle Error
Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut. Selain faktor human error, polisi juga mendalami faktor adanya vehicle error dalam peristiwa tersebut.
"Kami akan lihat apa ini human error? Artinya bisa saja sopir mengantuk atau melamun tidak konsentrasi," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Gedung Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Selain mendalami faktor human error, polisi juga masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut. Salah satunya terkait fungsi rem.
"Bisa jadi ini vehicle error. Artinya kerusakan pada rem misalnya rem tidak berfungsi atau blong. Kita akan panggil ahli atau teknisi yang sesuai dengan jenis kendaraan ini," ungkap Sambodo.
Manajemen TransJ Akan Diperiksa
Polda Metro Jaya menyelidiki kasus kecelakaan maut tersebut. Pihak manajemen Transjakarta akan diperiksa untuk mendalami kasus tersebut.
"Nanti pihak manajemen TransJakarta kami periksa. Kami lihat apakah rem blong, kami tanya kok bisa rem blong? Apa nggak dirawat?" kata Sambodo.