4 Fakta Pesawat Celaka Tewaskan Pilot di Ilaga Papua

Round-Up

4 Fakta Pesawat Celaka Tewaskan Pilot di Ilaga Papua

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 05:33 WIB
Pesawat perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru Ilaga Papua. (dok istimewa)
Foto: Pesawat perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru Ilaga Papua. (dok istimewa)
Jakarta -

Pesawat perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru Ilaga, Papua. Kecelakaan ini menewaskan sang pilot.

Dari foto-foto yang didapatkan, pesawat bermuatan kargo itu tampak hancur. Kapolres Ilaga Kompol I Nyoman Punia membenarkan peristiwa kecelakaan pesawat tersebut.

"Iya betul, tadi pukul 8 WIT, pesawat Smart Air, pesawat kargo," kata Nyoman, Senin (25/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom merangkum sejumlah fakta mengenai kecelakaan pesawat ini. Berikut fakta-faktanya:

Pilot Pesawat Tewas

ADVERTISEMENT

Pesawat perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN menabrak landasan Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua. Sang pilot, Kapten Rahayu Kuntardi, dilaporkan meninggal dunia.

Kompol I Nyoman Punia mengatakan Kapten Rahayu sempat dievakuasi ke puskesmas Illaga, namun nyawanya tak tertolong.

"Iya pesawat itu cuma muat kargo dan awak pesawat pilot dan copilot, pilotnya meninggal sementara co pilot masih dalam keadaan sadar, " kata Nyoman dikonfirmasi wartawan, Senin (25/10).

Kapten Rahayu tutup usia pukul 08.10 WIT. Sementara copilot atas nama Egi dalam kondisi sadar. Egi kini dirawat di Puskesmas Ilaga.

Simak 3 fakta lainnya di halaman selanjutnya:

Tonton juga Video: Pesawat Kargo Kecelakaan di Bandara Ilaga Papua, Pilot Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Jenazah Pilot Diterbangkan ke Jakarta

Jenazah pilot pesawat kargo perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN yang kecelakaan di Bandara Aminggaru Ilaga, Papua, Rahayu Kurtadi sudah di evakuasi ke Timika. Jenazah almarhum Kurtadi selanjutnya akan diterbangkan ke Jakarta untuk selanjutnya diserahkan ke rumah duka di Bekasi.

"Jenazah akan dikirim ke Jakarta sore nanti pukul 15.00 WIT," ujar service Official Smart Air, Alan Satria Purnama ditemui di kamar Jenazah RSUD Mimika, Senin (25/10).

Alan menambahkan, pesawat yang mengalami kecelakaan memuat sembako bahan makanan untuk Ilaga.

"Pesawat take off dari Timika menuju Ilaga pukul 7:45 WIT, membawa bahan sembako," kata Alan.

Saat di konfirmasi penyebab terjadinya kecelakaan, Alan enggan memberikan keterangan.

Kecelakaan Pesawat Diduga Karena Kabut

Pesawat kargo perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN kecelakaan di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua dan menewaskan Kapten Pilot R Kurtadi. Kecelakaan diduga karena ada kabut di landasan bandara saat pesawat akan mendarat.

"Ditengarai adanya kabut di ujung run way (landasan)," ujar Perwakilan KNKT Papua Norbert Tuayanna kepada wartawan di Jayapura, Senin (25/10).

Pesawat kargo tersebut awalnya terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika ke Bandara Aminggaru, Ilaga. Pesawat hanya membawa barang dengan diterbangkan pilot dan copilot.

Saat mendarat pesawat menabrak landasan Bandara Aminggaru sekitar pukul 07.30 WIT.

"Pesawat landing dengan approach yang terlalu rendah. Pesawat sedang ini dalam evakuasi karena block runway,'' katanya.

Pesawat Dievakuasi ke Pinggir Landasan

Pesawat perintis jenis karavan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN yang kecelakaan di Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua selesai dievakuasi. Penerbangan di Bandara Ilaga kini telah normal kembali.

"Pesawat digeser ke pinggir landasan dan penerbangan sudah normal," Kepala UPBU Bandara Ilaga Herman Sujito saat dimintai konfirmasi, Senin (25/10).

Penerbangan di Bandara Ilaga memang sempat terganggu setelah pesawat bermuatan sembako itu kecelakaan di landasan dan menewaskan pilot. Butuh waktu lama bagi petugas untuk mengevakuasi pesawat dari landasan pacu.

Lebih lanjut, Herman enggan berkomentar terkait penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Smart Air itu, apakah karena muatan, atau karena cuaca hingga pesawat menghantam landasan bandara.

"Sebaiknya tunggu rilis dari KNKT saja," singkatnya.

Halaman 2 dari 3
(fas/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads