Warga Koja Cerita Anaknya Keracunan Rice Box PSI, Sempat Alami Pusing-BAB

Warga Koja Cerita Anaknya Keracunan Rice Box PSI, Sempat Alami Pusing-BAB

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 25 Okt 2021 21:07 WIB
Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta -

Salah seorang warga RW 06 Kelurahan Koja, Agustina (58), menceritakan anaknya menjadi korban keracunan setelah menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Nasi kotak itu didapatnya saat sedang singgah ke tetangga kemudian diberikan ke anaknya.

"Jadi saya di rumah pak Eko, di situ ngobrol di situ lagi ada bagi-bagi nasi kotak. Saya bawa pulang, saya kasi anak saya makan. Saya abis makan, jadi kenyang jadi buat anak aja lah makan," kata Agustina saat ditemui di lokasi, Senin (25/10/2021).

Agustina mengaku hanya menerima nasi kotak dan difoto pada saat itu. Sesampai di rumah, Agustina memberikan nasi kotak itu kepada anaknya bernama Albertus (25) karena merasa sudah kenyang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Difoto, nggak dikasi apa-apa lagi. (Dapet nasi kotak) satu, orang saya sendiri. Sore habis magrib, takut basi jadi saya bilang kasih makan anak aja. Kata bapaknya kasih si Albertus," ujarnya.

Beberapa jam setelah makan nasi kotak, Albertus merasa pusing. Sementara beberapa orang tetangganya yang juga makan nasi kotak muntah-muntah.

ADVERTISEMENT

"Udah kira-kira jam segini (20.00 WIB) saya ke sini ya (lokasi pembagian) pada ribut katanya pada abis makan nasi ini ni pada muntah-muntah. Semua tuh saya di situ ngobrol. Anak saya kepala pusing doang," ucapnya.

Adik Agustina kemudian membelikan susu untuk diberikan kepada Albertus. Agustina mengaku baru pertama kali menerima nasi kotak.

"Habis makan itu om-nya beli susu murni suruh minum, saya, bapaknya, anak saya pada minum. (Dapet nasi kotak) baru ini," tuturnya.

Agustina mengatakan nasi kotak diberikan pada Minggu (24/10) sore oleh empat orang yang mengendarai dua sepeda motor yang saling berboncengan. Agustina tidak mengenal orang tersebut dan tidak menanyakan maksud pembagian nasi kotak.

"Bapak-bapak empat orang, naik motor dua orang, berdua-berdua boncengan. Ngggak nanya saya," ujarnya.

Agustina juga bercerita jika anaknya satu lagi sempat melihat keempat orang itu membagikan nasi kotak menggunakan baju merah di sekitar rumahnya. Namun tidak ada warga yang mau mengambil nasi kotak yang dibagikan saat itu.

"Anak saya yang perempuan nanya, Mak dari yang baju merah itu ya? Kan dia lewat sini, cuman orang sini nggak ada yang mau. Jadi di sini nih pak banyak orang, udah ke sini tuh bagiinnya nah saya lagi di sono (lokasi pembagian nasi kotak)," ucapnya.

Sementara Albertus mengaku merasa pusing setelah mengkonsumsi nasi kotak tersebut. Kondisinya mulai membaik setelah minum susu yang dibelikan adik dari ibunya.

"Sedikit agak puyeng, berak-berak juga sih. Sama om dikasih susu sapi hari itu juga, agak mendingan tapi jam setengah 3 lagi saya berak lagi," kata Albertus.

Albertus mengatakan tekstur makanan nasi kotak itu kenyal dengan rasa yang menurutnya tak enak. Nasi kotak berisi nasi, sayur dan sejumlah lauk, termasuk telur.

"Agak kenyel-kenyel gimana gitu. Telor, orek, sama kacang-kacang apa itu sayur gitu sama telor rasanya nggak enak. Dihabisin karena saya nggak tahu itu da racun ya itu kata orang-orang aja," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

PSI Buka Suara

PSI buka suara terkait insiden warga Koja keracunan setelah menyantap rice box berlogo partainya. Pihak PSI mengaku tidak membuat makanan tersebut.

"PSI tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk rice box tersebut. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program rice box ini dari publik, bekerja sama dengan warung-warung dan UMKM," ujar Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Elva menuturkan rice box PSI mendukung UMKM yang terdampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM tersebut agar ekonomi kerakyatan makin menggeliat. Sejauh ini, lanjutnya, sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan di seluruh Indonesia dan selama ini semua berjalan baik.

Elva mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan warga yang keracunan tertangani. PSI meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan. Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan," ujarnya.

Elva mengatakan pihaknya mendalami pemilik warung yang membuat makanan untuk warga tersebut. Pemilik warung juga telah meminta maaf ke PSI.

"Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung tersebut. Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya juga baik kepada kami dan kepada warga-warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dek/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads