PT INKA Persero Official menjelaskan kronologi kereta LRT tabrakan di Cibubur, Jakarta. Pihak PT INKA menyebut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan membuka 'black box' kereta LRT tersebut.
Pihak PT INKA dalam konferensi pers virtual di YouTube resmi mereka, Senin (25/10/2021), menjawab pertanyaan soal indikasi masinis kereta LRT tabrakan kelelahan. PT INKA mengaku belum tahu pasti penyebabnya.
Baca juga: LRT Tabrakan, Masinis Luka Ringan |
"Nah ini nanti saya belum tahu," kata Dirut PT INKA, Novi Budiantoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaraknya pendek soalnya itu, bukan dari jauh 10 kilo, ini kan pendek, 'Set...', gitu aja. Bisa mikir ada apa, lupa gitu ya, 'Oh ada gitu', gitu, lo," imbuhnya.
Ada indikasi langsir salah satu trainset terlalu cepat. Novi menyebut investigasi KNKT-lah yang bakal membuktikan itu.
"Kenapa cepet, itu nanti investigasi, nanti itu kecepatan misalnya dari apa namanya... TCM, tram control management..., nanti ketahuan nanti. Ada kayak black box gitu ya. Nanti yang buka KNKT," ujarnya.
Minta Maaf
Novi meminta maaf atas insiden LRT tabrakan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta Timur. PT Industri Kereta Api (INKA) memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian ini.
"Saya atas nama Dirut dan direksi PT INKA memohon maaf kepada semua pihak," kata Budi Noviantoro.
Dia menjelaskan rangkaian LRT Jabodetabek yang terlibat kecelakaan adalah rangkaian nomor 20 dan nomor 29. Lokasi kecelakaan itu ada di antara halte Ciracas dan Cibubur. Dia memohon maaf kepada sejumlah menteri atas terjadinya kecelakaan itu.
"Kepada Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, yang terkait juga, Menteri Menko Marves, khususnya yang membantu luar biasa, dan yang lain-lain terkait dengan itu, KAI, LRT Jabodetabek, dan juga teman-teman yang lain," kata Budi Noviantoro menyebutkan pihak-pihak yang dimintainya maaf.
Tonton video 'LRT Jabodebek Tabrakan di Cibubur saat Uji Coba!':