Tanah longsor memutus akses jalan utama menuju enam desa di Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Akibatnya, ribuan warga pada enam desa tersebut terancam terisolir.
Longsor akibat tingginya curah hujan itu, terjadi di Desa Polewani, Kecamatan Tutar, Senin malam (18/10), sekira pukul 23:00 wita. Diketahui, longsor susulan kembali terjadi pada Selasa dini hari (19/10).
"Ini kejadiannya kemarin malam, malam selasa. Penyebabnya hujan. Bagaimana jalan tidak rusak, karena curah hujan tinggi," kata salah satu tokoh masyarakat Tutar, H Nasir kepada wartawan, Rabu siang (20/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut enam desa yang terancam terisolir akibat longsor, diantaranya, Desa Taloba, Desa Tubbi, Desa Piriang Tapiko, Desa Ratte, Desa Besoangin dan Desa Besoangin Utara.
"Tidak ada akses jalan lain, nanti lewat Majene," ungkapnya saat memantau longsoran.
Berdasarkan pantauan wartawan, material longsor yang menutup akses jalan ini, terdiri tanah dan bebatuan besar. Material longsor menutup jalan sepanjang tiga puluh meter, dengan ketinggian mencapai lima belas meter.
Warga yang ingin melanjutkan perjalanan, harus berjuang menapaki material longsor yang becek dan licin. Seorang pengendara motor sempat terjatuh, karena kurang berhati-hati saat berupaya melewati longsoran.
![]() |
Kepala Kepolisian Sektor Tutar, IPDA Slamet mengimbau warga untuk selalu waspada saat melintasi jalur ini. Menurut dia, kondisi tebing di sisi jalan menjadi labil dan rawan longsor akibat tingginya curah hujan.
"Setidaknya karena kondisi geografis kita dalam keadaan seperti ini, paling tidak masyarakat diimbau untuk lebih waspada menggunakan akses jalan. Setidaknya lebih berhati-hati, mengantisipasi terjadinya longsor susulan," pungkasnya.
![]() |
Agar aktivitas warga dapat segera normal, sebuah alat berat telah dikerahkan ke lokasi untuk menyingkirkan material longsor yang menutup jalan.
(dnu/dnu)