Ombudsman Tangkap Maksud Baik Kapolri Ingin Jadikan Polisi Humanis

Ombudsman Tangkap Maksud Baik Kapolri Ingin Jadikan Polisi Humanis

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 20 Okt 2021 11:34 WIB
Gedung Ombudsman
Foto: Gedung Ombudsman RI (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ombudsman menangkap maksud Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan pernyataan keras terhadap jajaran belakangan ini dalam rangka menjadikan polisi lebih humanis. Ombudsman menilai Sigit benar-benar melaksanakan konsep Polri Presisi.

"Dalam pemahaman ombudsman sebagai pengawas penyelenggara pelayanan publik, bahwa respons Kapolri dengan membuat instruksi ke kapolda-kapolda tentang berbagai reaksi yang negatif oleh kepolisian itu menunjukkan bahwa Kapolri ingin menunjukkan tagline polisi Presisi betul-betul dilaksanakan," kata Ketua Ombudsman, Mokhammad Najih kepada wartawan, Rabu (20/7/2021).

Menurut Najih perbaikan di institusi Polri dapat dilihat dari jumlah aduan masyarakat ke Ombudsman yang menurun. Najih mengatakan dalam tiga tahun terakhir, aduan kepada Ombudsman soal layanan publik Polri turun dari 3.000 menjadi kurang dari 1.000 aduan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat bahwa kepolisian ingin betul-betul bertindak lebih profesional hari ke hari, ke depan. Itu sisi positif menurut saya. Dari selama ini bahwa salah satu keluhan publik yang paling tinggi itu memang di kepolsian, meskipun sekarang, tahun ke tahun menurun," jelas Najih.

"Misalnya itu sampai 3.000 keluhan per tahun. Saat ini sudah di bawah 1.000 secara nasional. Itu menunjukkan ada pola pergeseran penilaian atau keluhan publik yang semula sangat tidak puas dengan layanan kepolisian, sekarang mulai ada perbaikan dari data 2018 sampai 2021 ya," sambung Najih.

ADVERTISEMENT

Najih menuturkan upaya Sigit menjadikan Polri benar-benar profesional patut dihargai. "Saya kira apa yang dilakukan Kapolri menunjukkan bahwa kepolisian ingin betul-betul menciptakan sikap profesional kepolisian dan ini patut kita hargai," ucap dia.

Masih kata Najih, sikap tegas dan keras Sigit terhadap oknum polisi atau pelanggar aturan memang dibutuhkan agar jajaran polda, polres hingga polsek mampu menangkap maksud Sigit. Najih pun mengingatkan Polri dan masyarakat merupakan satu kesatuan.

"Sikap seperti Kapolri diperlukan dalam rangka polisi sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. Harusnya ketegasan Kapolri harus disikapi dengan benar oleh polisi-polisi di tingkat polda, polres sampai satuan polisi lainnya termasuk Brimob dan lain-lain," ungkap Najih.

"Saya hanya menyampaikan harapan, Polri dengan tagline Presisi harus betul-betul bisa diwujudkan, karena di situlah terjadinya proses profesionalisme dan juga pemolisian masyarakat. Karena penyatuan kepolisian dengan masyarakat itu sesuai yang harus dilakukan, keniscayaan. Polisi berasal dari masyarakat, dan diciptakan untuk memberi perlindungan pada masyarakat, bukan sebaliknya," pungkas Najih.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Sigit mengingatkan polisi seluruh Indonesia untuk tidak antikritik. Apalagi terhadap masukan yang sifatnya membangun.

Dalam keterangannya, Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya. Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

"Jangan antikritik, apabila ada kritik dari masyarakat, lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik," ujar Sigit dalam arahannya kepada jajaran melalui video conference di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Sigit menekankan kepada seluruh kapolda dan kapolres tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

"Perlu tindakan tegas. Jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada kasatwil yang ragu. Bila ragu, saya ambil alih," kata Sigit.

Halaman 2 dari 2
(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads