Empat remaja pelaku tawuran di Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), ditetapkan sebagai tersangka. Polisi mengungkap bahwa para pelaku saling tantang untuk tawuran lewat media sosial (medsos).
"Mereka ini diajak, ditantang tawuran oleh kelompok anak Beji, Depok. Ini dilakukan di media sosial, saling DM," kata Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto, kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Meski begitu, Agus menyebut tawuran tersebut bukan dilatarbelakangi perseteruan antar-kampung. Dia pun merasa miris mendapati kejadian tersebut.
"Tapi bukan berarti perseteruan antar-kampung. Ini fenomena yang saya bilang saya katakan berulang kali, fenomena ironis dan sangat menyedihkan," ucapnya.
Agus mengatakan kedua kelompok remaja tersebut sepakat bertemu dan tawuran di sekitar Jalan Raya Lenteng Agung. Video tawurannya pun beredar di media sosial.
"Dua pihak saling chat dan bertemu di Lenteng Agung, kemudian saling kejar seperti video yang viral tersebut. Akun media sosial digunakan untuk pihak yang tak bertanggung jawab. Apalagi untuk seperti ini (tawuran)," ucap Antonius.
Seperti diketahui, polisi menangkap empat remaja yang terlibat aksi tawuran di wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel). Tawuran remaja di Lenteng Agung itu juga viral di media sosial.
Tawuran terjadi pada Jumat (15/10) lalu sekitar pukul 04.00 WIB. Keempat pelaku yang diamankan berinisial MA (16), DA (16), PB (16), dan RKS (16).
"Dari viralnya video itu. Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Jagakarsa segera melakukan olah TKP dan penyelidikan serta identifikasi para pelaku yang terekam dalam video tersebut. (Mengamankan) beberapa remaja di bawah umur," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto, kepada wartawan, Selasa (19/10).
Dari tangan para pelaku, polisi menyita sebuah celurit sepanjang hampir satu meter milik MA. Agus menyebut pihaknya hingga saat ini masih mengejar para pelaku tawuran lainnya.
"Saat diamankan, barang bukti satu bilah celurit panjang 90 cm. Dengan sarung cokelat dan gagang kayu milik MA. Kita masih kejar beberapa pelaku lainnya," katanya.