Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU), Rahmat Hidayat Pulungan, mendorong regenerasi di tubuh PBNU. Rahmat menyinggung Said Aqil yang sudah 22 tahun di Tanfidziyah PBNU.
"Kiai Said ini kan, sudah 22 Tahun di Tanfidziyah PBNU. Luar biasa lama mengurusi operasional organisasi. Dilihat dari semua aspek sudah sangat cukup waktu dan kontribusinya," kata Rahmat kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Rahmat kemudian berbicara mengenai badan otonom PBNU, seperti GP Ansor, IPNU, IPPNU, dan PMII. Menurut dia, batas maksimal seorang kader itu cukup 2 periode.
"Ini kan lembaga kaderisasi, masa pengurusnya dia lagi dia lagi. Nantikan orang menilai ini organisasi ada kadernya apa nggak, ini orang menghidupkan organisasi atau cari hidup di organisasi," ujar Rahmat.
"Ngurus NU ini kan ga ada gajinya, murni pengabdian. Kalau ada orang sampai 22 tahun ngurus operasional organisasi kan jadi aneh, bertanya-tanya. Ini motivasi sama orientasinya apa ya. Ini organisasi ada kadernya apa tidak ya. Ini organisasi nirlaba apa laba ya," sambung dia.
Rahmat mengatakan sudah seharusnya ada rotasi kepemimpinan di NU. Rahmat mengatakan NU mempunyai kader muda berlimpah.
"Saya yakin Kiai Said sudah lelah di Tanfidz, sudah 22 tahun ngurusi operasional PBNU. Sudah saatnya beliau mendorong kader-kader muda NU yang berlimpah potensinya meneruskan estafet perjuangan," ujar Rahmat.
(knv/fjp)