Mahasiswi berusia 18 tahun menjadi korban pria yang melakukan onani atau masturbasi di depan rumahnya di Petukangan, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban sempat ingin melapor ke polisi, tapi tidak jadi karena belum berani.
"Aku belum berani. Soalnya mungkin aku ngerasa ada korban yang (mengalami kejadian) lebih parah tapi nggak lapor," ujar korban saat ditemui, Senin (18/10/2021).
Selain itu, korban mengaku bingung bagaimana membuat laporan ke polisi. Pasalnya, dia belum pernah melapor ke kantor polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sempat mau lapor, tapi bingung, lapor pertama kali gimana. Sama ayah sama ibu juga kurang waktu. Jadi belum sempat lapor," tuturnya.
Meski demikian, korban bertekad melaporkan aksi bejat pelaku itu. Sebab, menurutnya, dari laporan netizen, pelaku tak hanya sekali itu melakukan tindakan asusila.
"(Polisi) belum (datang). Tapi aku ngebuletin niat buat laporin, ada (netizen) di Twitter, (mengaku) ada yang pernah diikutin juga. Ini orang nggak sekali doang ngelakuin hal ini," kata korban.
"Pengen (lapor), meresahkan. Takutnya ada kejadian yang sama," imbuhnya.
Lihat juga video 'Pria Ini Kepergok Onani di Pinggir Jalan di Jaktim':
Simak cerita korban di halaman selanjutnya
Kronologi Singkat Kejadian
Korban menceritakan kejadian bermula pada Sabtu (16/10) sekitar pukul 22.00 WIB. Perempuan berusia 18 tahun itu baru saja pulang dari rumah sepupunya dengan mengendarai motor.
Setelah sampai di gang masuk menuju rumahnya, korban menyadari dirinya sedang dibuntuti pelaku. Pelaku, saat itu, tidak menyalakan lampu motornya.
"Pas masuk (menyebut gang di Petukangan), aku baru ngeh ada yang ikutin aku dari belakang. Ada motor selain aku, terus nggak nyalain lampu. Ya aku ngehnya 'paling ada orang lain di belakang gue'," ujar korban saat ditemui detikcom di kediamannya, Senin (18/10).
Korban merasa ngeri ketika diikuti. Tanpa pikir panjang, korban tancap gas.
"Aku agak ngebut, agak ngeri soalnya. Aku mikir, 'oh, ya sudahlah, ini memang jalan umum nggak gue doang yang lewat'," ujarnya.
Alami Trauma
Kejadian itu membuat korban trauma. Korban bahkan susah makan dan tidur jika ingat peristiwa yang dialaminya itu.
"Trauma gitu, ngeri. Nggak nafsu makan dua hari," ujar korban.
Korban jadi lebih sering menangis usai pria misterius tersebut melakukan aksi bejatnya. Bahkan, korban mengaku kesulitan tidur karena menangis terus.
"Masih nangis. Sering begadang nangis gitu, nggak bisa tidur. Sampai sekarang belum nafsu makan apa-apa," tuturnya.
Terlebih, lanjut korban, dirinya juga belum berani untuk keluar dari rumah. Korban juga jadi merasa tidak aman meski berada di rumah sendiri.
"Takut buat keluar rumah. Mana sendirian di rumah, takutnya tuh orang ke sini lagi pas gua sendiri. Tar dia gimana-gimanain gua," kata korban.
Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul mengaku belum mendapat informasi tersebut. Hingga kini masih belum ada laporan terkait peristiwa tersebut, namun polisi memastikan bakal menyelidiki kasus ini.
"Terima kasih infonya ya, kami akan coba koordinasikan dengan Binmas setempat untuk info tersebut. Iya (bakal dilidik)," kata Fajrul saat dimintai konfirmasi, Minggu (17/10).