Hari ini ratusan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) mengikuti vaksinasi di Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Pelaksanaan vaksinasi kali ini dilakukan dengan cara jemput bola oleh pihak Satpol PP.
Mereka dijemput langsung oleh petugas Satpol PP menggunakan mobil patroli dari tempat tinggal masing-masing. Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut jika inovasi ini dinamakan 4D, yaitu dijemput dari rumah, divaksin, dikasih sembako, dan diantar pulang.
"Ya ini adalah salah satu kontribusi dan usaha jajaran Satpol PP Provinsi DKI Jakarta. Diawali dari Jakarta Barat untuk menyukseskan pelaksanaan dari pada vaksinasi ini untuk mereka yang saat ini belum divaksin," kata Arifin di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (18/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin mengatakan fokus utama vaksinasi kali ini adalah pedagang kecil, pelaku UMKM, kaum duafa, dan PMKS. Dengan adanya penjemputan, pihak Satpol PP berharap bisa mempermudah masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
"Jadi selama ini ada ketakutan dan keraguan, tugas kita teman-teman satpol PP meyakinkan mereka kepada merekam bahwasanya vaksin sangat penting mencegah penularan COVID-19," ujar Arifin.
"Mereka (yang dijemput) bukan orang-orang yang ditertibkan ya. Mereka bukan pelanggar Perda tapi mereka adalah warga yang patut dilayani untuk mendapatkan haknya untuk bisa mendapatkan vaksin. Ya kita layani warga kita dengan sebaik-baiknya," sambungnya.
![]() |
Pelaksanaan vaksinasi akan berlangsung selama lima hari ke depan. Pihak Satpol PP menargetkan akan ada sekitar 1.800 masyarakat yang divaksinasi di lokasi ini.
Pelaksanaannya nanti akan dibagi per kecamatan agar penjemputan masyarakat dapat dimobilisasi dengan mudah. Untuk hari ini, masyarakat yang mengikuti vaksinasi adalah Kecamatan Cengkareng.
Nantinya, tak hanya di Jakarta Barat yang menerapkan inovasi 4D. Di seluruh wilayah Jakarta juga akan diterapkan inovasi seperti ini agar target vaksinasi di DKI Jakarta dapat terpenuhi.
"Kita akan gerakan semua ya potensi yang ada di semua jajaran Satpol baik jajaran kota supaya pencapaian target DKI walaupun sudah tinggi tapi ada beberapa yang belum," jelas Arifin.
"Ya mungkin juga berkaitan dengan pemahaman, keraguan dan sebagainya nah ini yang perlu kita edukasi," sambungnya.
(ain/mae)