Pemprov DKI Siapkan Pengungsian Protap COVID untuk Hadapi Hujan Ekstrem

Pemprov DKI Siapkan Pengungsian Protap COVID untuk Hadapi Hujan Ekstrem

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 17 Okt 2021 18:40 WIB
Tenda pengungsian warga di Rawa Buaya, Jakbar
Ilustrasi tenda pengungsian. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sudah menyiapkan pengungsian dengan protap COVID untuk menghadapi musim hujan. DKI mengantisipasi terjadinya klaster COVID di lokasi pengungsian banjir.

"Tentu sudah ada protokol tetap (protap)-nya seperti tahun-tahun sebelumnya. Dua tahun terakhir ini kita melaksanakan proses pengungsian sesuai dengan protap, protokol kesehatan yang ada," kata Riza kepada wartawan, Minggu (17/10/2021).

Selain itu, Riza menuturkan pihaknya akan menggencarkan kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi warga yang berdomisili di Jakarta. Dia yakin vaksinasi dapat mencegah terjadinya klaster Corona di pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir semuanya warga Jakarta sudah mendapatkan vaksin. Sekali lagi, warga Jakarta yang belum agar segera divaksinasi," terangnya.

Terakhir, Riza menjamin pemenuhan kebutuhan posko pengungsian. Dia memastikan saat ini Pemprov DKI terus menggencarkan program siaga banjir, mulai Gerebek Lumpur hingga penyediaan pompa air.

ADVERTISEMENT

"Tentu program antisipasi banjir sudah diatur ya seperti tahun-tahun sebelumnya, sudah juga diapelkan kemarin kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Semua satgas, relawan, dan masyarakat bersama-sama membantu pencegahan, pengendalian, dan penanganan banjir. Bahkan BPBD juga sudah menyiapkan tempat-tempat pengungsian dan bantuan-bantuan, mulai sembako sampai susu untuk balita dan lain sebagainya," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menginstruksikan jajarannya siap menghadapi ancaman di musim hujan. Anies menargetkan dua hal dalam menangani hujan ekstrem tahun ini.

"Target operasi kita adalah, satu, tidak ada korban jiwa; kedua adalah target untuk bisa surut permukaan air genangan 6 jam sesudah hujan selesai atau 6 jam setelah permukaan air surut kembali ke posisi normal," kata Anies setelah memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).

Anies menjelaskan ada tiga ancaman musim hujan yang akan dihadapi oleh Ibu Kota. Di antaranya banjir rob di wilayah utara Jakarta, pertemuan 13 aliran sungai di wilayah Selatan Jakarta, dan hujan ekstrem di dalam kota.

"Tiga front ini akan kita hadapi dengan tiga prinsip, satu, siaga; dua, tanggap; tiga, galang. Harapannya, ini akan bisa menggerakkan seluruh unsur masyarakat," ujar Anies.

Anies menjelaskan daya tampung drainase di jalan utama Ibu Kota maksimal 100 milimeter per hari dan di kawasan perkampungan sebesar 50 milimeter per hari. Dia kemudian mengungkit fenomena banjir pada 2020 dan Februari 2021, yang curah hujannya melebihi daya tampung drainase di Jakarta.

"Ketika curah hujan di atas kapasitas drainase kita, bila drainase kita adalah maksimal 100 milimeter per hari, dan curah hujan seperti di bulan Januari (2020) saat itu 377 milimeter per hari, 3,7 kali lipat lebih tinggi dari kapasitas kita, pasti banjir, karena drainase kita tidak sanggup untuk alirkan," ujarnya.

"Atau di bulan Februari tahun ini, lebih dari 250 milimeter per hari. Saat itu ekstrem, begitu hujan berhenti, kita punya waktu 6 jam untuk memastikan kering, kerahkan semua pompa mobile, pompa pemadam kebakaran, seluruh pompa kita, tarik air itu," lanjut Anies.

(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads