Golkar Harus Rebut Pemilih Muda Jika Ingin Ulang Kemenangan 2004 di 2024

Golkar Harus Rebut Pemilih Muda Jika Ingin Ulang Kemenangan 2004 di 2024

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 12:22 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto melantik dan mengukuhkan pengurus Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar periode 2019-2024
Partai Golkar (Dok. Partai Golkar)
Jakarta -

Peneliti BRIN, Siti Zuhro, mencatat Partai Golkar selalu masuk tiga besar pemenang pemilu sejak reformasi. Siti menilai Golkar perlu lebih memperhatikan pemilih muda jika ingin menjadi pemenang pemilu.

"Saya mencatat Golkar mampu menunjukkan partainya itu tidak ditinggalkan rakyat, kan masih menjadi dambaan pemilihnya. Ini ditunjukkan dengan Pemilu 99, Golkar tidak terlempar, masih terpilih di tiga besar, di nomor dua, luar biasa itu," kata Siti Zuhro dalam seminar daring nasional 'Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024', Sabtu (16/10/2021).

"Tapi, sebagai partai, Golkar itu perannya di politik kancah nasional dan daerah itu tercatat masih signifikan, dan sangat menentukan," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menyebut Golkar sebagai partai yang kokoh. Bukti kemenangan Golkar di 2004 dan selalu runner up di tiga pemilu berikutnya disebut Siti sebagai bukti keandalan kader-kader Golkar merebut hati rakyat.

"Saya mencatat pertama adalah Golkar ini partai yang kokoh, bertahan dengan semua cobaan, dan tetap eksis gitu ya, dan berperan penting bahkan di tengah gempuran perubahan dan munculnya partai baru. Jadi Golkar memiliki kader-kader andal," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Siti menilai seharusnya kader-kader Golkar kini sudah jenuh menjadi runner up pemilu. Sudah seharusnya kader Golkar berjuang lebih keras untuk mengulang sukses menang Pemilu 2004.

"Menurut saya, ini tentunya Golkar itu sudah bosan menjadi pemenang nomor dua. Kalau nggak bosan ya kebangetan menurut saya. Sudah bosan menjadi pemenang nomor dua mulu sejak 2009," sebutnya.

Lalu, apa yang perlu diperhatikan Golkar di Pemilu 2024? Siti Zuhro memberi sejumlah catatan.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Golkar harus memahami perilaku pemilih di Pemilu 2024, karena memang eranya sudah berganti, zamannya sudah berubah. Yang kedua, era new normal, disrupsi digital, dan juga Society 4.0, itu mensyarakatkan semua partai politik harus berubah, termasuk Golkar," ulas Siti.

Selain itu, Siti Zuhro menilai Golkar harus mempertimbangkan pemilih muda serta menarik pemilih pemula. Pemilih mudah dan pemilih pemula menurut Siti Zuhro tak menyukai retorika.

"Ciri pemilih pemula atau muda itu ternyata tidak menyukai retorika. Jadi mereka ini lebih rasional. Dan diperkirakan pemilih muda dan pemula ini di Pemilu 2024 nanti itu berjumlah 60 persen dari total pemilihan kita," ujar Siti Zuhro.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads