Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mendukung penuh upaya pemerintah terkait rencana pembukaan umrah. Ia menjelaskan pemerintah tengah berupaya melakukan integrasi akses data sertifikat vaksin jemaah umrah dalam aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna.
Sebagaimana diketahui, Tawakkalna merupakan aplikasi resmi yang disetujui oleh Kerajaan Saudi untuk membatasi penularan virus corona bagi warga di negara tersebut. Aplikasi yang sudah diluncurkan sejak Juni 2020 lalu ini memiliki fitur sebagai 'paspor kesehatan' online terkait vaksin dan mengelola perizinan selama jam malam yang berlaku di Arab Saudi.
Ia menilai integrasi PeduliLindungi diperlukan dalam rangka menyesuaikan kebutuhan informasi data dalam sistem aplikasi yang dikembangkan Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang harus diintegrasikan ya, tentunya saya mendukung penuh. Intinya jangan sampai kita sudah berangkat umrah sampai sana malah tidak bisa masuk karena masalah itu," kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).
Wakil Ketua DPR RI ini juga mengimbau kementerian terkait, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, untuk serius dan fokus menyelesaikan teknis integrasi dua aplikasi tersebut. Di samping itu, ia juga menekankan pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan data bagi setiap jemaah.
"Saya imbau Kemenkes dan Kemenag serius dan fokus merampungkan integrasi ini, karena momentum umrah ini sudah dapat lampu hijau dari pemerintah Arab Saudi. Tapi juga perlu diingat pemerintah harus menjamin dan bertanggungjawab mengamankan data para jemaah," jelas Muhaimin.
Lebih lanjut, Muhaimin menekankan aspek akses data dan penggunaan aplikasi sangat penting dalam mempersiapkan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Sebab, umrah akan banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.
"Kondisi seperti sekarang kan tidak saja mengandalkan kemampuan finansial jemaah untuk umrah, tapi juga memerlukan kepastian kondisi jemaah yang sehat dan bebas dari virus COVID-19. Itu sebabnya layanan sistem informasi mau tidak mau harus optimal dan terintegrasi," pungkasnya.
(ega/ega)