Pandemi COVID-19 seakan menuntut upaya digitalisasi dalam layanan kesehatan. Namun, langkah transformasi digital layanan ini masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan.
Di pertemuan nasional fasilitas kesehatan tahun 2021 yang digelar hari ini, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyebut tantangan ini perlu didukung oleh kualitas pengelolaan data yang baik. Menurutnya data perlu divalidasi sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
"Dengan begitu manfaat dari digitalisasi layanan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan. Lebih jauh, dengan kualitas data yang mumpuni akan membentuk big data yang berkualitas dan membantu pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan ke depannya," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10/2021).
Sementara itu, Direktur Mutu dan Akreditasi Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Kalsum Komaryani menjelaskan pihaknya juga terus berupaya menjawab tantangan digitalisasi bidang kesehatan di Indonesia. Menurut Kalsum, pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
"Isu ketahanan kesehatan di masa pandemi COVID-19 memang salah satu fokus Kementerian Kesehatan saat ini. Digitalisasi menjadi peluang untuk memutus rantai penularan virus, dari sisi pembiayaan juga lebih efektif. Ketersediaan regulasi salah satu tantangan dalam implementasi digitalisasi layanan kesehatan," kata Kalsum.
Dalam rangka mendukung langkah digitalisasi layanan kesehatan, Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail menyebut pemerintah terus berupaya menghadirkan infrastruktur jaringan sampai ke pelosok wilayah Indonesia. Sebab dia menilai tidak bisa jika hanya mengandalkan perusahaan operator. Untuk itu, pihaknya telah menganggarkan pembangunan jaringan internet (sinyal 4G) seluruh desa di Indonesia. Targetnya akhir tahun 2022 seluruh desa di Indonesia sudah dapat mengakses sinyal 4G.
"Diharapkan upaya tersebut juga akan mengakomodir kebutuhan jaringan internet seluruh fasilitas kesehatan. Kominfo bekerja keras menuntaskan isu infrastruktur ini. Namun kami mengimbau, bahwa pimpinan fasilitas kesehatan juga mulai membangun kultur digitalisasi ini di wilayahnya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan pihaknya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terus berbenah dan mendorong upaya digitalisasi dalam lingkup perusahaan.
"BPJS Kesehatan juga senantiasa mendorong penerapan digitalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah tantangan di antaranya ketersediaan akses jaringan komunikasi data, sarana dan prasarana dan tentu bagaimana efektivitas dan mutu atas layanan yang diberikan. Untuk itu sangat diperlukan kolaborasi antara semua pihak untuk menjawab tantangan tersebut," kata Ghufron.
Dia pun menjelaskan dampak layanan digital terhadap efisiensi dan efektivitas biaya. Digitalisasi dinilainya dapat membuat proses bisnisnya menjadi lebih sederhana. Untuk itu, BPJS Kesehatan telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi guna menunjang penyelenggaraan Program JKN-KIS.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto berharap terobosan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan bisa meningkatkan kualitas layanan, penguatan sarana dan prasarana, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat di era digitalisasi.
"Pandemi COVID-19 mendorong kita untuk berbenah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Digitalisasi bukan barang baru namun merupakan keharusan. Namun tantangannya bukan hanya pada sisi infrastruktur, tetapi juga menyentuh perubahan perilaku dan budaya untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi. Sehebat apapun yang dibangun tanpa peran aktif dan perubahan budaya individu tidak akan terwujud," tuturnya.
Adapun upaya perbaikan BPJS Kesehatan melalui digitalisasi layanan kesehatan antara lain dengan mengurangi antrean lewat pemanfaatan face recognition dan teknologi artificial intelligence, antrean elektronik yang terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur, serta display informasi jadwal operasi di rumah sakit.
Terbaru BPJS Kesehatan melakukan simplifikasi rujukan pelayanan hemodialisa serta thalasemia di rumah sakit. Sedangkan dari sisi administrasi klaim, BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan e-Claim Primer, Virtual Claim (V-Claim), Verifikasi Digital (Vidi), dan Digitalisasi Audit Klaim (Defrada).
Pada kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada fasilitas kesehatan paling berkomitmen dalam terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS, sebagai berikut :
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama :
a. Kategori Puskesmas :
1. Puskesmas Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur
2. Puskesmas Temon I, Kabupaten Kulon Progo
3. Puskesmas Plaju, Kota Palembang
b. Kategori Klinik Pratama :
1. Klinik Citra Media 2, Kota Medan
2. Klinik Mercubaktijaya, Kota Padang
3. Klinik Amalia, Kabupaten Muara Enim
c. Kategori Dokter Praktik Perorangan :
1. Dr. Mutiara Dian Puspita Rini, Kabupaten Kudus
2. Dr. Wiyogo, Kota Medan
3. Dr. Fauzul Wildan Suaidi, Kota Batu
d. Kategori Dokter Gigi :
1. Drg. Suhodo, Kabupaten Temanggung
2. Drg. Anjar Ariansyah Sejati, Kota Jayapura
3. Drg. Juniati Bandaso, Kabupaten Toraja
e. Kategori RS D Pratama :
1. RSP Gerbang Sehat Mahalu, Kabupaten Mahakam Ulu
2. RSUD Pratama Reda Bolo - Kabupaten Sumba Baray Daya
3. RS D Pratama Kabupaten Nias Utara, Kabutapen Nias Utara
Rumah Sakit :
a. Kategori RS Tipe A :
1. RSU Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto, DKI Jakarta
2. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
3. RS Jiwa Tampan, Pekanbaru
b. Kategori RS Tipe B :
1. RSUD Kabupaten Jombang, Jawa Timur
2. RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah, Kalimantan Barat
c. Kategori RS Tipe C :
1. RSU Pamanukan Medical Center, Jawa Barat
2. RSU Islam Kustati, Jawa Tengah
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah, Kalimantan Barat
d. Kategori RS Tipe D :
1. RS Islam Aisyiyah Nganjuk, Jawa Timur
2. RS PKU Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah
3. RSU Permata Blora, Jawa Tengah
e. Kategori Khusus
1. Kategori Presentasi Terbaik - RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
2. Kategori Kerjasama Terbaru - RS Provita Jayapura
(akn/ega)