Media Asing Soroti Suara Azan DKI, Wagub: Ini Indonesia Mayoritas Muslim

Media Asing Soroti Suara Azan DKI, Wagub: Ini Indonesia Mayoritas Muslim

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 13:44 WIB
Jakarta Zona Hijau Corona Kata Wagub, Ini Data Corona Terbaru
Ahmad Riza Patria (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespons laporan media asing yang menyoroti suara azan di Ibu Kota. Riza meminta masing-masing pihak tak mempermasalahkan suara azan mengingat mayoritas masyarakat Indonesia berpenduduk muslim.

"Jadi setiap nenek kita, leluhur kita udah ada azan jadi tidak usah dipermasalahkan kalau ada di media asing, jadi segera bisa disampaikan bahwa ini adalah Indonesia yang mayoritas muslim, ya warganya setiap jam salat selalu ada panggilan untuk salat," kata Riza di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (14/10/2021).

Riza meminta masyarakat saling menghormati antarumat beragama. Dia menuturkan suara azan merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga meyakini para takmir masjid di Jakarta mengerti batasan suara ketika hendak mengumandangkan azan.

"Azan ini, itu kan memang panggilan salat dan ibadah, tentu kita harus hormati semua agama yang ada di Indonesia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya pikir itu tidak masalah. Masuk masjid, orang takmir majelis semua juga mengerti batasan-batasan, saya kira itu tidak masalah," sambungnya.

Sebagai informasi, media asing itu juga melaporkan ada warga yang mengeluhkan suara azan. Menyikapi hal ini, Riza akan mengecek fakta di lapangan.

"Ya kan dilihat di mana, yang mengeluh itu di mana, daerah mana, nanti kita cek, silakan, ini kan negara yang besar dan sangat demokratis, kami menghargai satu sama lain, dan azan itu kan tidak berlama-lama hanya beberapa menit saja," imbuhnya.

Sebelumnya, media internasional menyoroti suara azan di Jakarta. Seorang warga yang menderita gangguan kecemasan terlalu takut untuk komplain.

Media internasional yang menyoroti suara azan di Jakarta adalah Agence France-Presse (AFP), agensi berita internasional yang berpusat di Paris, Prancis.

"Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan," demikian judul AFP, diunggah Kamis (14/10).

Simak juga 'Kontroversi Remix Suara Azan yang Berujung Permintaan Maaf Mnet':

[Gambas:Video 20detik]



Salah satu narasumber AFP adalah muslimah usia 31 tahun, dengan nama samaran Rina, pengidap gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang tidak bisa tidur, mengalami mual untuk makan, dan takut menyuarakan komplain soal suara azan dari masjid di dekat rumahnya.

AFP menuliskan azan dan masjid adalah dua hal yang dihormati di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Mengkritik azan dan masjid bisa berujung pada tuduhan penistaan agama dengan ancaman 5 tahun penjaraan.

"Tidak ada yang berani untuk komplain soal itu di sini," kata Rina.

Rina selalu terbangun dari tidurnya pukul 3 dini hari karena terusik pengeras suara dari masjid di dekat rumahnya.

Halaman 2 dari 2
(taa/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads