Ratusan anak mantan pekerja korban konflik dengan perusahaan sawit di Kampar, Riau, menemukan titik terang. Ada 103 anak korban konflik dan diungsikan ke Dinas Sosial akhirnya bisa pulang.
Pantauan detikcom, terlihat ratusan anak korban konflik mulai mengemasi seluruh barang bawaan di Dinas Sosial Riau, Jalan Jenderal Sudirman. Mereka memasukkan barang bawaan ke bagasi dua bus yang telah disiapkan.
Ratusan anak dipulangkan setelah adanya pertemuan antara eks pekerja dan perwakilan perusahaan. Kedua pihak dipertemukan di ruang Sekretaris Daerah Riau SF Haryanto dua hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua hari lalu kami dipertemukan oleh Sekda Riau. Hasilnya, anak-anak ini dipulangkan lagi ke tempat asalnya," ujar kuasa hukum mantan pekerja, Norma Sari Simangusong, di kantor Dinas Sosial Provinsi Riau, Kamis (14/10/2021).
Pemulangan anak-anak dilakukan setelah terjadi kesepakatan. Salah satunya pihak perusahaan memberikan fasilitas kepada anak dan keluarga mantan pekerja.
"Perusahaan diminta oleh Pak Sekda untuk memfasilitasi tempat tinggal tak jauh dari sekolah mereka. Ini sudah ada tempatnya, disiapkan 15 unit. Kalau kurang, nanti akan ditambah," tegas Norma didampingi Ketua Komnas PA Riau Dewi Arisanty.
Norma mengaku solusi yang diberikan SF Hariyanto sudah tepat. Sebab, anak-anak dan keluarga diberi kesempatan tinggal di daerah tersebut, sehingga aktivitas belajar-mengajar di sekolah juga tidak terganggu.
Sementara itu, lokasi tinggal disepakati tidak jauh dari perusahaan. Fasilitas itu diberikan sampai batas waktu selesainya persoalan hukum di pengadilan.
"Kesepakatannya selama proses hukum, ya kita berharap proses hukum sampai inkrah. Kenapa dikembalikan ke daerah yang tidak jauh dari perusahaan, tak di perusahaan itu saja dikembalikan, karena mereka kan dari perusahaan diusir," kata Norma.
Sebelumnya, Komnas Perlindungan Anak Riau dan prajurit TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru turun mengevakuasi ratusan anak korban konflik eks pekerja dengan perusahaan. Evakuasi dilakukan pada 14 September 2021 setelah terjadi konflik.
Konflik antara mantan pekerja dan pihak ketiga yang disewa perusahaan pecah pada awal September. Konflik itu menyebabkan korban luka-luka dari kedua pihak hingga berujung saling lapor ke polisi.
Melihat konflik tak kunjung selesai, pihak Komnas PA dan TNI AU langsung turun ke lokasi. Seluruh anak-anak dan perempuan yang jadi korban konflik dievakuasi untuk dibawa ke Dinas Sosial Provinsi Riau.