Ratusan mantan pekerja sawit di Kampar, Riau, berkonflik hingga bentrok dengan keamanan perusahaan setelah dikenai PHK. Akibatnya, ratusan anak pekerja kebun itu dievakuasi TNI AU dan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk menghindari dampak konflik.
"Iya benar. Anak-anak pekerja kebun yang trauma dievakuasi langsung oleh Komnas PA dan TNI AU," ujar kuasa hukum pekerja Norma Sari Simangunsong saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/9/2021).
Norma mengaku telah mengadukan konflik antara mantan pekerja dan PT Pedasa Enam Utama di Kampar, Riau. Ia mengadukan soal nasib anak-anak pekerja yang trauma.
"Kami memang ada adukan soal anak-anak ini kepada Komnas PA. Jadi evakuasi telah dilakukan sejak awak konflik, anak-anak ini banyak trauma karena banyak sekuriti dan polisi, mereka terganggu," katanya.
Trauma itu, kata Norma, terlihat saat polisi datang ke pengungsian Kementerian Sosial di Rumbai, Riau. Anak-anak di pengungsian takut karena selama ini melihat konflik langsung.
"Terbukti, saat di pengungsian Dinas Sosial di Rumbai, anak-anak trauma, ketakutan. Selama ini kan mereka tinggal di emperan-emperan rumah karena takut," katanya.
Tercatat, sampai hari ini ada sekitar 200 anak pekerja terdampak konflik, sehingga mereka minta dievakuasi dari mes Pedasa ke tempat evakuasi di Kemensos Rumbai.
"Kalau total semua sekitar 200 anak, ya. Tetapi belum semua dievakuasi. Mereka minta jemput juga yang lain karena saat ini buruh belum berani keluarkan barang dari rumah," katanya.
"Setelah bentrok yang berdarah-darah, saya bawa pekerja ke Polres untuk bikin laporan. Saya minta polisi turun ke TKP, tetapi tidak ada yang turun. Ada turun besoknya 1 bus, tetapi hanya sebentar," sambung dia.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.