Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah resmi dilantik untuk menduduki jabatan baru yakni Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Jabatan itu merupakan posisi kedua dalam dewan pengarah, sebelumnya Megawati juga diberikan jabatan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pelantikan Megawati digelar di Istana Negara, Rabu (13/10/2021). Pelantikan itu dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi. Selain Megawati ada 9 anggota lain yang juga dilantik di dewan pengarah.
Berikut daftarnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua
2. Menteri Keuangan sebagai wakil ketua
3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas sebagai wakil ketua
4. Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto sebagai sekretaris
5. Profesor Emil Salim sebagai anggota
6. Profesor I Gede Wenten sebagai anggota
7. Bambang Kesowo sebagai anggota
8. Profesor Adi Utarini sebagai anggota
9. Profesor Marsudi Wahyu Kisworo sebagai anggota
10. Tri Mumpuni sebagai anggota
![]() |
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada nusa dan bangsa. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi memandu sumpah.
Tugas BRIN
Penjelasan soal BRIN tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Di Perpres ini tertuang soal pengertian, teknis pejabat Dewan Pengarah hingga anggotanya, dan unsur pelaksananya.
BRIN merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dalam menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi.
BRIN bertugas membantu presiden dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang terintegrasi, serta melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BRIDA, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Fungsi BRIN terkait pelaksanaan tugas termaktub dalam pasal 4.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Kepala BRIN Sebut Perlunya Dukungan Politis
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberi penjelasan mengapa ketua dewan pengarah tak berasal dari periset atau akademisi.
"Terkait riset yang penting itu terkait dengan pelaksanaan riset itu yang penting itu manajemennya, eksekutifnya. Nah eksekutifnya kan saya kan periset tulen ya," kata Handoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Handoko mengungkapkan, BRIN juga memerlukan dukungan teknokratis dan politis. Karena itu, dewan pengarah tak harus berasal dari periset. Lagi pula, lanjutnya, dewan pengarah juga tak memiliki tugas melakukan riset.
"Yang kita perlukan setelah itu adalah dukungan teknokratis dan politis, itulah sebabnya ada dewan pengarah. Kalau di undang-undang itu kan secara jelas dinyatakan seperti itu. Jadi, karena dewan pengarah kan tidak melakukan riset, tidak masuk ranah eksekusi," ungkapnya.
"Risetnya itu sendiri itu menjadi tanggung jawab saya untuk melakukan itu semua. Tapi saya perlu dukungan dari sisi teknokratis dan politis," lanjut Handoko.
Handoko melanjutkan, BRIN juga memerlukan koordinasi antara lembaga dan kementerian. Di situlah, kata dia, dewan pengarah juga akan berperan.
"Karena seperti teman-teman ketahui saya kan mengumpulkan semua periset dan unit riset dan dari semua kementerian itu bukan berarti saya melakukan sendiri. Saya kan harus mengembalikan layanan riset yang tadinya mereka butuhkan ke kementerian lagi. Tentu itu membutuhkan koordinasi yang sejujurnya tidak mudah juga, itulah sebabnya kita dewan pengarah. Itu ada di situ," papar Handoko.
"Jadi sebenarnya mirip dengan BNPB juga. BNPB kan lintas kementerian juga, itu sebabnya di BNPB ada dewan pengarah juga. Jadi sebenarnya dewan pengarah itu fungsinya untuk menjadi payung bagi kita semua supaya semua lebih mudah dikonsolidasikan," sambung dia.
Ucapan selamat PDIP kepada Megawati
PDIP Sebut Riset-Inovasi Harus Digerakkan Ideologi
PDIP mengucapkan selamat dan bangga Jokowi melantik Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, serta sembilan dewan pengarah lainnya. PDIP menyebut Megawati sebagai penggagas awal BRIN kepada Jokowi.
"Karena riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. Kebijakan pembangunan pun harus berlandaskan pada riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi, yang berpedoman pada ideologi Pancasila," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
PDIP mendukung keputusan Jokowi menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai ketentuan perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex-officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN sebagai keputusan tepat.
"Selama ini Ibu Megawati sangat konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari PDB. Ibu Megawati juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri," ujar Hasto.
"Kepedulian Ibu Megawati itu merupakan bentuk dukungan yang konkret untuk pengembangan riset dan inovasi nasional yang memang memerlukan sumber daya finansial yang besar. Selain itu, dalam perspektif geopolitik, riset dan inovasi juga sangat penting di dalam membangun kekuatan pertahanan melalui penguatan kapabilitas industri pertahanan dengan semangat percaya pada kekuatan sendiri," imbuhnya.
Riset dan inovasi, menurut Hasto, kunci perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan sebuah bangsa. Dengan menyatukan berbagai lembaga riset dalam satu kapal dengan satu nakhoda, diharapkan tidak terjadi lagi duplikasi riset dan kesimpangsiuran tata kelola riset di Indonesia.
Selain itu, SDM Indonesia, menurut Hasto, memiliki kualitas yang tidak kalah dari negara lain. Banyak WNI yang ikut terlibat di bidang riset dan pengembangan teknologi di berbagai lembaga riset tingkat dunia.
Presiden Jokowi sebelumnya resmi melantik Dewan Pengarah BRIN. Salah satu yang dilantik adalah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.