Anda harus ekstra-hati-hati saat bertransaksi jual beli online, apalagi lewat media sosial. Seorang pria bernama Kris menjadi korban penipuan akun Instagram @opbike17 yang menjual sepeda Brompton dengan harga supermiring.
Kris menjelaskan, penipuan terjadi berawal saat dia mendapat iklan jual-beli sepeda di Instagram pada Minggu (9/10/2021) lalu. Dia melihat di akun @opbike17 menjual sepeda Brompton dengan harga miring.
"Jadi gini, aku dapat iklan Instagram yang jual sepeda, namanya opbike17. Terus siapa sih yang nggak tergiur liat Brompton harganya cuma di bawah Rp 3 juta," kata Kris kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
![]() |
Dari iklan jual-beli sepeda murah itu, dia mengecek akun Instagram @opbike17. Dia pun melakukan observasi dan bertanya-tanya ke kontak yang dicantumkan dalam bio akun tersebut.
"Aku tanya ini 'punya Tokped (Tokopedia) nggak?' (Dijawab) 'Nggak Mas, kita biasa gini, kalau nggak percaya liat aja testi'. Karena di testinya banyak, aku sih percaya-percaya aja," ucapnya.
"Terus aku bilang, 'Aku nggak percaya kalau kamu belum kirim KTP' (KTP dikirim) Nggak tahu bener apa nggak ya," tambahnya.
Lalu Kris bertanya tentang keaslian sepeda Brompton yang diiklankan tersebut. Menurut Kris, si penjual meyakinkan bahwa barangnya asli, namun black market (BM) atau tanpa surat-surat resmi.
"Harganya Rp 2,8 juta, terus singkat cerita aku transfer, kan sudah terjadi transaksi terus katanya langsung dikirimin ke Jakarta besok, maksudnya hari ini dikirimin," ujarnya.
Sehari berselang seusai pembayaran, yakni hari ini, Kris sempat meminta resi pengiriman kepada si penjual. Resi belum diterima, tapi Kris telah dihubungi pihak yang mengaku dari Bea-Cukai yang menyebut Brompton yang dibelinya sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta dan tertahan di kargo.
"Mendadak yang lucunya nih jadi kayak ada oknum bilangnya ada orang Bea-Cukai, katanya barang ketahan. Terus harus ada uang jaminan Rp 5,7 juta buat nebus barangnya," katanya.
![]() |
Kris merasa janggal dengan kejadian itu dan dia sadar telah menjadi korban penipuan. Lalu dia kembali menghubungi kontak si penjual Brompton murah itu, dan ternyata Kris langsung diblokir.
"Sempet chat dia, kayaknya mereka nih temen kongkalikong, kata pihak kargonya 'diselesaikan saja apa yang diminta pihak kargonya' terus saya bilang 'nggak mau Mas, kalau emang nggak bener bisa saya ramein, saya nggak main-main' tiba-tiba diblok," ungkapnya.
Akibat kejadian itu, Kris mengalami kerugian sebesar Rp 2.897.000. Dia yakin iklan jual-beli Brompton harga miring itu telah memakan banyak korban.
Simak juga 'Strategi Kominfo Tangkal Pinjol Ilegal yang Meresahkan Masyarakat':
(fas/tor)